TEMPO.CO, Madrid - Nama Alvaro Morata memang belum terbiasa terdengar di telinga para pencinta sepak bola. Namun, aksinya dinihari tadi, 12 November 2012, langsung membuat para Madridistas terkagum-kagum. Dia hanya membutuhkan 60 detik untuk menghadirkan angka penuh bagi Los Blancos.
Pemain berusia 20 tahun itu muncul sebagai pahlawan kemenangan Madrid atas Levante, pada Senin dini hari tadi. Masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-82, Morata langsung mencetak gol lewat sentuhan pertamanya semenit kemudian.
Golnya itu sekaligus mengantarkan Madrid meraih empat kemenangan beruntun di Liga Spanyol. Meski Madrid belum bisa memperkecil jarak dengan Barcelona di tangga klasemen, setidaknya Madrid bisa terus menjaga konsistensi mereka demi memberikan tekanan kepada rival abadinya itu.
Morata memang jobolan real Madrid yunior atau biasa disebut Madrid Castilla. Namun, ternyata pemain kelahiran Madrid itu sempat menimba ilmu di dua klub rival sekota Madrid, yaitu Atletico Madrid dan Getafe.
Morata kecil masuk ke akademi Atletico saat usianya baru menginjak 13 tahun. Namun, ia hanya bertahan selama dua musim. Pada 2007, Morata pindah ke Getafe. Berselang setahun kemudian Madrid langsung memboyongnya ke Valdebebas, dan masuk ke dalam anggota Real Madrid C.
Pada Juli 2010, Morata langsung dipromosikan ke tim Madrid B setelah membawa timnya memenangi dua gelar, dan muncul sebagai top scorer dengan 34 gol. Prestasi Morata itu pun mampu memikat pelatih Jose Mourinho, dan membawanya ke dalam pertandingan pramusim pada 2011 lalu.
Pemain bertinggi 190 sentimeter itu melakukan debut di tim senior Madrid pada 12 Desember 2010. Ia masuk menggantikan Angel Di Maria pada menit ke-88, dalam pertandingan melawan Real Zaragoza. Sepuluh hari kemudian, Morata membuat debut di ajang Copa del Rey.
Hingga saat ini, Morata sudah tampil 70 kali dan mencetak 34 kali bersama Madrid B. Seiring gol pertamanya yang tercipta pada dinihari, ditambah krisis cedera yang dialami penyerang Madrid, peluang Morata untuk kembali tampil di tim utama cukup terbuka.
Hal ini jadi tantangan tersendiri bagi Morata, karena Mourinho dikenal sebagai pelatih yang jarang mempromosikan pemain muda di tim yang dia asuh. Namun, Mourinho tampaknya tak ingin menyia-nyiakan talenta pemain yang jadi incaran Arsenal itu. “Morata telah melakukannya dengan baik, tapi yang penting dia terus tumbuh sebagai pemain dan pribadi,” kata Mourinho.
SOCCERWAY | ANTONIUS WISHNU
Berita lain:
Arthur Irawan Kagok di Latihan Pertama Timnas
Keputusan Unik Nilmaizar dalam Sesi Latihan Timnas
Timnas Akan Ajukan Penangguhan Penahanan Diego
Ferguson: MU Tak Bergantung pada Van Persie
Raheem Sterling Minta Naik Gaji