TEMPO.CO, Malang - Manajemen klub sepak bola Persema Malang telah melayangkan surat ke klub Chonburi FC, Thailand, serta mengklarifikasi rencana kepindahan Irfan Haarys Bachdim ke Chonburi FC. "Kami proaktif, tapi belum ada tanggapan," kata CEO Persema, Didit Poernomo Affandi, Selasa, 5 Februari 2013.
Didit mengaku tengah menunggu balasan dan tanggapan Chonburi FC. Ia berharap agar terjalin komunikasi antara Chonburi FC dan Irfan Bachdim dengan Persema, terutama untuk penerbitan Internasional Transfer Certificate (ITC). Didit pun menyangkal jika selama ini menahan penerbitan ITC agar Irfan tak pindah ke klub lain di luar negeri.
Persema, katanya, tak menghalangi Irfan pindah ke klub lain asal sesuai dengan mekanisme dan prosedur. Didit Poernawan Affandi justru menyesalkan sikap Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) yang bakal melaporkan Persema kepada Asosiasi Pesepak Bola Profesional Internasional (FIFPro). Sebab, jika ada sengketa maka proses penerbitan ITC akan terhambat.
"Hal itu justru akan menghambat proses penerbitan ITC karena PSSI tak menerbitkan ITC kalau terjadi perselisihan," katanya. Persema, katanya, tak menginginkan perselisihan ini terus berlanjut dan berharap agar persoalan ini segera tuntas. Ditambah lagi, manajemen Persema fokus untuk persiapan menjelang kompetisi.
Sebelumnya, Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) akan melaporkan Persema Malang ke Federasi Pesepakbola Profesional Internasional (FIFPro) karena menahan penerbitan Internasional Transfer Certificate (ITC) Irfan Bachdim. Berkas ITC dibutuhkan Irfan untuk pindah ke klub Liga Premier Thailand (TPL) Chonburi FC.
"Itu (penahanan ITC) sangat serius. Kami sangat menyesalkan sikap Persema karena seakan-akan menghalangi karier Irfan," kata Divisi Hukum APPI, Janes Silitonga. APPI, katanya, akan membantu Irfan menyelesaikan masalahnya dengan Persema Malang, termasuk tunggakan gaji. Sampai saat ini Persema belum membayar gaji Irfan selama delapan bulan.
EKO WIDIANTO