TEMPO.CO, Jakarta - Tim nasional sepak bola usia di bawah 23 tahun (timnas U-23) harus bermain lebih kompak dan tidak individualistis dalam menghadapi tim kuat seperti Thailand dalam final SEA Games di Stadion Zeyar Thiri, Naypyidaw, Myanmar, malam ini, Sabtu, 21 Desember 2013. Saran ini disampaikan mantan pelatih tim nasional Indonesia, Benny Dollo.
"Pemain kita memiliki kualitas individu yang sangat bagus," kata Benny kepada Tempo melalui sambungan telepon, Jumat malam, 20 Desember 2013. "Tapi, jangan sampai mereka bermain terlalu indivualistis karena itulah yang menyebabkan peluang-peluang yang ada tidak membuahkan gol."
Benny mengatakan, pemain timnas U-23 harus berkonsentrasi penuh dalam laga final besok. "Dalam laga final, konsentrasi dan mental itu punya pengaruh sangat besar," kata pelatih yang menangani tim nasional Indonesia 2000-2001 itu. "Yang bermental juaralah yang akan keluar sebagai pemenang."
Menurut Benny, tidak perlu ada perubahan strategi yang signifikan dalam laga. "Kita memiliki Bayu Gatra, Ramdani Lestaluhu, Fandi Eko Utomo, dan Yandi Sofyan Munawar. Yang jelas, belajar dari pengalaman saat kalah melawan Thailand (1-4). Mereka tidak boleh lagi kecolongan," ujarnya.
Pria yang saat ini menangani klub Persija Jakarta ini mengatakan, Indonesia perlu waspada lantaran Thailand merupakan tim yang secara kualitas berada dua tingkat di atas Malaysia. Sekalipun begitu, kata dia, peluang Indonesia menang melawan Thailand sangat besar. "Atmosfer sekarang sangat kondusif karena kita baru menang melawan Malaysia," kata Benny. Suasana positif, kata dia, sangat berpengaruh pada mental pemain.
GADI MAKITAN