TEMPO.CO, Jakarta - Wasit Shen Yinhao menjadi wasit utama dalam laga semifinal Piala Asia U-23 2024 yang mempertemukan timnas Indonesia U-23 vs Uzbekistan U-23 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Senin, 29 April 2024 pukul 21.00 WIB.
Namun, wasit asal Cina itu dikenal beberapa kali lakukan putusan kontroversial. Timnas Indonesia U-23 memiliki kenangan pahit dengan Yinhao. Ketika memimpin pertandingan Indonesia vs Kamboja di SEA Games 2023, Shen Yinhao pernah membuat keputusan kontroversi yang dinilai merugikan Indonesia.
Profil Shen Yinhao
Dikutip dari Transfermarkt, Shen Yinhao lahir di Shanghai pada 6 November 1986. Karier wasit profesionalnya dimulai pada 2013, ketika ia memimpin laga GD Sunray Cave melawan CD Blades dalam lanjutan China League One musim 2012-2013.
Setelah beberapa tahun menjadi pengadil lapangan di klub lokal Cina, Yinhao kemudian mengembangkan kiprahnya untuk memimpin laga internasional. Pada 2018, ia menjadi wasit dalam laga International Friendlies antara Cina U-23 melawan Suriah U-23 . Sejak itu, kariernya makin menanjak, ia tak hanya wasit untuk klub lokal Cina saja, namun juga pertandingan internasional.
Adapun sejumlah turnamen internasional yang pernah dipimpin oleh Yinhao termasuk Southeast Asian Games (SEA Games), World Cup qualification Asia, AFC Cup, AFC U23 Asian Cup 2024, dan Asian Games.
Hingga kini, Shen Yinhao telah memimpin 140 pertandingan dengan total 493 kartu kuning dikeluarkan, 10 dua kartu kuning berbuah kartu merah, dan 11 kartu merah langsung. Ia sekarang merupakan salah satu wasit reguler di Chinese Super League, kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Cina.
Laga Timnas Indonesia
Yinhao baru sekali memimpin pertandingan Timnas Indonesia, yakni pada 2023. Ketika itu, ia menjadi wasit pertandingan Indonesia vs Kamboja di SEA Games 2023. Dalam pertandingan ketiga grup A turnamen tersebut, Yinhao memberi penalti kontroversial untuk Kamboja.
Momen ini terjadi ketika Muhammad Ferarri dianggap melanggar lawan di dalam kotak penalti. Namun keputusan Yinhao itu menjadi kontroversi. Karena pelanggaran yang dilakukan Ferarri berada di luar kotak penalti.
Beruntungnya, penalti itu gagal dimaksimalkan usai tendangan Lim Pisoth yang menjadi eksekutor mampu dihalau Adi Satryo. Hingga pertandingan usai, Timnas Indonesia berhasil menang atas Kamboja dengan skor 2-1.
KAKAK INDRA PURNAMA I RANDY FAUZI FEBRIANSYAH
Pilihan Editor: Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlada di Olimpiade Melbourne 1956