TEMPO.CO, Jakarta - Pengalaman membuat seseorang menjadi bijaksana. Itulah yang diperlihatkan kapten AS Roma, Francesco Totti, saat puja-puji ramai menghampiri timnya. Bukannya tersanjung, pemain sepak bola 38 tahun itu justru merendah.
"Masalahnya, kami belum memenangi apa pun," ujar Totti dalam wawancara dengan salah satu media Italia, La Repubblica. "Kami memang pernah punya masa-masa indah, tapi tetap saja yang dihitung adalah hasil akhir. Seperti pepatah, kuda pacu hanya dinilai di akhir lomba." (Baca: Totti Bicara Soal Rekor Gol dan Peluang Roma)
Totti barangkali tak ingin Roma terpeleset seperti musim lalu. Setelah kemenangan beruntun dalam sepuluh laga awal Seri A musim lalu, mereka disalip Juventus pada akhir musim. Totti Cs pun harus puas menjadi runner-up.
Nah, mirip dengan musim lalu, Roma tampil apik pada awal musim ini. Dalam lima laga awal yang sudah dijalani, I Giallorossi—julukan Roma—selalu meraih poin penuh. Dalam Liga Champions Eropa, mereka juga belum terkalahkan. Pekan lalu, mereka bermain imbang saat melawat ke markas jawara Inggris, Manchester City.
Totti bahkan mencetak gol indah dalam pertandingan itu. Gol yang membuat mantan rekannya di AS Roma, Vincent Candela, memujinya sebagai pemain cerdas. Dalam posisi berhadapan satu lawan satu dengan kiper City, Joe Hart, Totti mencungkil bola sehingga melewati atas kepala Hart. Kiper tim nasional Inggris itu pun terbengong-bengong.
Direktur Olahraga Roma, Walter Sabatini, berharap rangkaian kemenangan ini berlanjut hingga Ahad, 5 Oktober 2014, ketika Totti Cs bertandang ke Turin untuk menghadapi Juventus. Kedua tim ini kini ibarat dua kuda pacu yang bersilaju kencang di lintasan. Mereka sama-sama mengoleksi 15 poin dari lima pertandingan. Namun, Juventus berada di puncak lantaran unggul agresivitas mencetak gol ketimbang Roma.
Sabatini optimistis target ini terwujud. Soalnya, Roma punya bekal yang lebih baik. Ketika mereka sukses menahan tuan rumah City, Juventus justru takluk 0-1 saat bertandang ke Stadion Vicente Calderon, markas tim Atletico Madrid. Meski menguasai permainan—Juventus menguasai 60 persen bola—mereka justru takluk 0-1 dari runner-up Liga Champions musim lalu itu. Sebaliknya, tim AS Roma, "Kami sudah mulai mendapat pengakuan (dari Eropa)," ujar Sabatini.
JUVENTUS | FOOTBALL ITALIA | FIF | ARIE FIRDAUS
Berita Lain
Indra: Target Timnas U-19 Maju ke Piala Dunia
Manchester United Patenkan Radamel Falcao
Messi: Ronaldo Bukan Saingan Saya
Kompany Prediksi Chelsea Bakal Tergelincir