TEMPO.CO , Makassar:PSM Makassar terancam dilarang memboyong pemain asing saat kompetisi Liga Super Indonesia mulai bergulir bulan depan. Musababnya, hasil audit yang dilakukan PT Liga Indonesia menunjukkan kondisi keuangan PSM masih minus. "Tunggakan gaji pemain belum dilunasi," ujar tim verifikasi PT Liga Indonesia, Barry Timothy, Jumat, 16 Januari 2015.
Barry mengungkapkan bahwa setiap klub yang ingin berlaga di ISL harus memiliki finansial yang bagus. "Jika memiliki utang, maka klub itu sudah pasti tidak sehat," katanya. (Baca juga: Alfred Riedl Latih PSM Mulai Besok)
Ia menegaskan, masalah gaji pemain harus menjadi prioritas utama karena semua klub yang berada di bawah naungan ISL harus sehat secara finansial. "Itu sudah menjadi aturan, kalau masih ada yang berutang ya terpaksa tidak bisa ikut kompetisi," ucap dia.
Menurut Barry, PT Liga Indonesia sebagai administrator kompetisi, membagi dua kategori klub bermasalah. Pertama, yang masih menyisakan utang dan proyeksi pendanaan meragukan. Kategori kedua adalah klub dengan jumlah utang relatif aman, tapi proyeksi di musim depan masih menyisakan pertanyaan, seperti Persija, Arema Cronus, dan Gresik United.
Dalam proses audit, Barry melanjutkan, ada tiga klub yang sudah di ujung tanduk, yakni PSM Makassar, Persebaya dan Pelita Bandung Raya lantaran kondisi keuangannya masih minus. "PSM termasuk daftar merah. Jadi terancam tak boleh mengontrak pemain asing," kata dia.
Sementara itu, Direktur Operasional PSM, Azhary Sirajuddin enggan mengomentari tunggakan gaji pemain selama 4,5 bulan. " Bisa kontak Pak Sumirlan, dia yang lebih tahu mengenai manajemen tim," ujar Azhary.
Direktur Teknik PSM Sumirlan pun tak merespons panggilan telepon. Pesan pendek yang dikirimkan juga tak dibalas.
Sebelumnya, Sumirlan pernah mengatakan bahwa tunggakan gaji pemain akan dibayarkan secepatnya. Ia beralasan pembayaran telat karena manajemen PSM yang beralih. Sebelumnya, Ketua Umum PSM dipegang oleh Sadikin Aksa. Pada musim ini dipegang oleh Erwin Aksa yang juga menjabat Chief Executive Officer (CEO) Bosowa Corporation.
DIDIT HARIYADI
Berita lain:
Ferdinand Sinaga Dapat Peran Baru di Sriwijaya
Tiga Pemain Arsenal Absen Panjang
PSSI Habiskan Rp 120 Miliar Setahun