Kamis malam, 22 Januari, Persela bermain imbang 0-0 lawan Mitra Kukar. Hasil ini menempatkan Persela sebagai runner-up Grup B di bawah Arema dan harus menghadapi Sriwijaya FC, juara grup A, di babak empat besar. Sedangkan Arema menghadapi Persebaya Surabaya.
Lini depan Mitra Kukar juga bermasalah. Pelatih Mitra Kukar Scott Cooper mengatakan timnya mampu membangun serangan dan menciptakan peluang di setiap laga. Masalahnya, lini depan gagal menyempurnakan peluang jadi gol. Alhasil, Mitra dua kali kalah dan sekali imbang.
Dalam tiga laga tim berjuluk Naga Mekes itu mencetak tiga gol di dua pertandingan, yakni saat dikalahkan Arema 2-5 (Minggu, 18 Januari) dan dikalahkan Persipura Jayapura 1-4 (Selasa, 20 Januari). Dua gol diciptakan Zulkifli Syukur dan gelandang Diego Michiels. Cuma satu gol yang disumbangkan penyerang, yakni Rachman Afandi. Di pertandingan ketiga, Mitra gagal membukukan kemenangan dan harus puas dengan poin 1, hasil seri 0-0 lawan Persela.
"Faktor kepemimpinan wasit yang buruk juga jadi penyebab kekalahan kami," kata Cooper, yang direkrut jadi pelatih Mitra Kukar sejak 1 Januari lalu.
Selain penyerang, pelatih berpaspor Inggris berencana mengevaluasi kondisi timnya karena ada beberapa pemain yang cidera parah dan ringan selama bermain di Piala SCM. Christobal Marquez, misalnya, terpaksa harus beristirahat empat bulan gara-gara mengalami retak tulang kaki.
Kondisi Marquez jelas merugikan Mitra Kukar yang membutuhkan salah satu pemain andalan di kompetisi Liga Super Indonesia nanti. Gelandang berkewarganegaraan Spanyol itu adalah pengatur serangan tim.
Cooper meminta bantuan manajemen Mitra Kukar untuk mengatasi masalah tersebut. Ia berencana menambah dan mengganti pemain dengan mengevaluasi seluruh pemain lebih dulu.
ABDI PURMONO
Berita Lain
Alasan Semen Padang Coret Herman Dzumafo
Valdes Mulai Incar Posisi Kiper Utama MU?
Hamil Lagi, Istri Peter Crouch Rajin Yoga
Di Jakarta, Pires Bicara Kehebatan Arsenal 2004