Anggota tim hukum APPI Janes Silitonga menilai PSSI kurang tegas ketika terjadi benturan yang melibatkan klub. Lain halnya jika seorang pemain yang melakukan pelanggaran di lapangan, sanksi pun cepat diputuskan. Seperti dalam kasus sepak bola gajah misalnya. Menurut dia sanksi terhadap pemain cepat diputuskan tapi sebaliknya bagi klub. "Tidak ada ketegasan di federasi. Kalau pemain salah hukumannya jelas, tapi kalau giliran klub maka jadi longgar," kata Janes.(Baca: Arema, PBR, dan Gresik United Lolos Verifikasi LSI)
Rekan Janes di APPI, Riza Hufaida yang juga tergabung di tim hukum persoalan tersendatnya gaji pemain sudah menjadi cerita lama yang selalu berulang tiap tahun. Kendati demikian, APPI tidak akan surut untuk terus memperjuangkan hak pemain yang belum dibayarkan. Jika federasi tidak bisa membuat keputusan yang tegas, maka APPI meminta kepada Badan Olahraga Profesional Indonesia untuk mengambil tindakan tegas kepada klub.
Sejauh ini BOPI sudah melakukan pendekatan kepada PT Liga Indonesia untuk dilibatkan dalam proses verifikasi klub. Ketua Bidang Hukum BOPI Imam Suroso menyatakan BOPI sudah mengedarkan surat pemberitahuan kepada PT Liga agar setiap klub peserta kompetisi LSI membenahi isi kontrak pemain. "Kami sedang menunggu. Saya berharap dua pekan sebelum kick off surat kontrak pemain sudah selesai untuk kami verifikasi," kata Imam. Tujuan dari proses verifikasi oleh BOPI ini, lanjutnya, adalah untuk melindungi para pemain yang berkompetisi di LSI. "Kami malu jika ada pemain asing yang ditelantarkan oleh klub," ucapnya.
ADITYA BUDIMAN
Berita Lain
Arema Bertekad Taklukkan Persib
Persija Tur ke Jawa Tengah
Eks Gelandang Barcelona Diincar PSM Makassar
Koh Traore Ikut Seleksi Pemain Asing Persib
Djajang: Peluang Persib 50 Persen