Dan, menangislah Lionel Messi dan rekan-rekannya di tim nasional Argentina yang harus kembali mengalami kekecewaan pada pertandingan babak final. Tahun lalu, Argentina dikalahkan Jerman pada partai puncak Piala Dunia di Brasil. Kini, mereka mengalami nasib sama di tangan Alexis Sanchez dan kawan-kawan.
Estadio Nacional yang pernah ditempati sekitar 20 ribu warga Cile selama zaman rezim kediktatoran yang berdarah di negeri itu meninggalkan beberapa pertanyaan tentang penampilan tim Argentina yang berjuluk La Albiceleste.
Baca juga:Tekuk Argentina 4-1 di Adu Penalti, Cile Juara Copa America
Mengapa La Albiceleste bisa kalah? Apa yang telah berubah di skuad mereka setelah begitu digdaya saat menggilas Paraguay 6-1? Di mana Messi? Apa yang terjadi dengan Gonzalo Higuaian, yang seperti di Brasil 2014, kembali menyia-nyiakan peluang untuk mencetak gol yang memukul lawan?
Ini adalah sebuah pertandingan ketika para pemain Cile disiapkan untuk menjadi para gelandang perusak disiapkan untuk menendang, bergulat, dan menahan para pemain Argentina yang berfungsi mengatur irama permainan dan umpan. Messi tidak diberi ruang sedikit pun ketika memasuki daerah permainan Cile.
Kartu kuning pun “halal” untuk menahan pemain dari “planet di luar bumi” ini. Itulah, misalnya, yang terjadi pada menit ke-34, ketika bek Cile, Gary Medel, melakukan melakukan tackle dengan mengangkat kaki kanannya kelewat tinggi sehingga mengenai badan Messi sehingga mahabintang Barcelona ini pun tumbang.
Selanjutnya: Taktik Cile