Kritik juga datang dari pelatih Chelsea, Jose Mourinho. Mou, sapaan Mourinho, mengatakan belanja besar-besaran yang dilakukan Liverpool dalam bursa transfer musim panas ini membuat mereka terkesan ingin membeli gelar.
“Saat Abramovic (pemilik Chelsea) datang pertama kali ke Chelsea, dia membeli gelar (dengan menggelontorkan begitu banyak uang). Sekarang mereka (Liverpool) melakukan hal yang sama,” tutur Mourinho.
Namun kritik Mourinho ini boleh dianggap angin lalu. Sebab, Mourinho sendiri kerap “membeli gelar”. Harian Independent bahkan menobatkan Mourinho sebagai pelatih paling boros dalam satu dekade terakhir.
Mourinho telah menghabiskan tak kurang dari 903 juta euro atau Rp 13 triliun selama melatih Chelsea, Inter Milan, dan Real Madrid pada periode 2004-2014. Peringkat kedua ditempati Carlo Ancelotti yang menghabiskan 881 juta euro.
Namun, dalam bursa transfer musim ini, Jose Mourinho baru mengeluarkan 17,83 juta pound sterling atau Rp 376 miliar, jauh lebih irit daripada Manchester United yang telah menghabiskan 59,73 juta pound sterling atau Rp 1,26 triliun, dan Manchester City dengan 58,80 pound sterling atau Rp 1, 24 miliar.
Adapun Arsenal baru menghabiskan 9,8 juta pound sterling atau Rp 26 miliar. Ini membuat The Gunners—julukan Arsenal—menjadi klub yang paling hemat di antara klub-klub elite Liga Primer.
“Kami tidak akan mengeluarkan uang secara gila-gilaan. Kami hanya akan membeli pemain yang benar-benar kami butuhkan, bukan karena terpengaruh oleh tim lain,” ucap pelatih Arsenal, Arsene Wenger.
BBC | FOUR FOUR TWO | ESPN FC | TRANSFERMARKT |DWI R