TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok suporter mencoba menerobos barikade polisi yang berjaga di depan pintu barat Stadion Utama Gelora Bung Karno, Ahad, 18 Oktober 2015, sekitar pukul 18.00.
"Pertamanya ada suara ledakan," kata seorang polisi dari tim Shabara Polda Metro Jaya, Heri, yang berjaga di lokasi, di Jalan Asia-Afrika ini.
Kemudian, menurut Heri, kelompok suporter tersebut mencoba menyerang dengan melemparkan berbagai macam barang ke arah barikade. Beberapa suporter tampak menggunakan atribut berwarna oranye.
"Karena itulah tim kami mencoba menghalau sehingga tidak sampai masuk ke area stadion," ucap Heri.
Berdasarkan pantauan Tempo, kelompok suporter yang belum diketahui identitasnya tersebut sudah berhasil diusir menggunakan gas air mata. Belasan tembakan gas air mata coba diarahkan ke jalan yang menuju ke Permata Hijau di mana kelompok suporter tersebut mencoba kabur.
Menurut Heri, sedikitnya ada 70 orang yang mencoba merangsek masuk ke stadion tersebut. Sebuah kobaran api yang cukup besar juga tampak di tengah jalan. Sedikitnya ada 15-20 orang yang telah ditangkap dan ditahan di dalam truk milik polisi.
Saat ditangkap, kelompok yang sebagian besar masih remaja ini memohon agar dilepaskan. "Ampun, Pak, ampun," kata seorang remaja berbaju abu-abu yang digiring seorang polisi, sambil menangis.
Sampai saat ini, ratusan polisi masih berjaga-jaga di depan pintu barat Stadion Utama Gelora Bung Karno yang merupakan tempat di mana para tamu VIP masuk. Petugas keamanan dari Kodam Jaya pun diterjunkan untuk mencegah ancaman dari kelompok suporter yang mencoba mengacaukan jalannya pertandingan final Piala Presiden 2015 antara Persib Bandung dan Sriwijaya FC.
ANGELINA ANJAR SAWITRI