TEMPO.CO, Jakarta - Gelandang Prancis, Lassana Diarra, menyatakan bahwa salah satu sepupunya menjadi korban tewas dalam serangan teror di Paris, Jumat pekan lalu. Dia mengaku sangat terkejut mendengar kabar tersebut karena saat itu ia sedang bermain bersama tim nasional Prancis dalam laga uji coba melawan Jerman.
"Sangat berat mendengar kabar ini. Sepupu saya, Asta Diakite, adalah satu dari ratusan korban tak berdosa dalam penembakan. Dia seperti seorang kakak perempuan bagi saya," ujarnya melalui akun Twitter, seperti dilansir laman BBC.
Teror menyerang Paris pada Jumat, 13 November 2015. Delapan pria bersenjata melepaskan tembakan secara membabi-buta kepada sekumpulan orang di sejumlah tempat di kota mode itu. Sekitar 150 orang tewas dan ratusan lainnya mengalami luka akibat terkena tembakan.
Sebuah bom juga meledak di luar Stadion Stade de France, tempat laga uji coba Prancis melawan Jerman. Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.
Sebagai salah satu keluarga korban, Diarra berpesan agar semua orang di dunia bersatu melawan segala bentuk terorisme. Pemain 30 tahun yang kini bermain bersama Marseille itu pun mengajak semua orang tak melihat teror ini untuk memecah belah dunia berdasarkan ras ataupun agama.
"Dalam iklim teror seperti ini, sangat penting bagi kita untuk mewakili negara kita sendiri dan keberagaman untuk tetap bersatu melawan horor yang tak mengenal warna kulit, tak mengenal agama. Mari bersatu dalam cinta, saling hormat dan perdamaian," ujarnya.
"Terima kasih untuk semua pesan yang kalian kirimkan kepada saya, jaga diri Anda dan orang yang Anda cintai, dan semoga para korban berpulang dalam damai," ucap mantan pemain Chelsea, Arsenal, dan Portsmouth itu.
BBC | FEBRIYAN