TEMPO.CO, Samarinda - Menghadapi Semen Padang pada partai final turnamen Piala Jenderal Sudirman di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu, 24 Januari 2016, Mitra Kukar pincang.
Dua pemain andalannya, Bayu Pradana dan Abdul Gamal, harus menepi karena disanksi kartu merah dalam laga babak semifinal di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Sesuai dengan aturan, tak ada pemutihan untuk kartu merah. Yang ada hanya akumulasi kartu kuning.
Sebelum bertolak ke Jakarta, skuad berjulukan Naga Mekes itu menggelar pemusatan latihan di Batu, Malang, untuk mempersiapkan kerangka tim sekaligus strategi permainan menghadapi laga final. Mereka mematangkan persiapan selama tiga hari di sana.
Pelatih kepala Mitra Kukar, Jafri Sastra, mengatakan latihan di Batu berjalan lancar. "Perbaikan tim sudah, tapi yang paling penting adalah mencari pengganti pemain yang tak bisa bermain nanti," ujarnya saat dihubungi, Kamis, 21 Januari 2016.
Pelatih asal Sumatera Barat, 50 tahun, itu menuturkan tidak mudah mengisi dua posisi penting di barisan pertahanan karena Bayu dan Gamal tak bisa diturunkan. Meski banyak pilihan pemain, menurut dia, tidak mudah mencari pemain terbaik dari setiap sesi latihan.
Dari deretan pemain yang ada, Michael Orah, yang tampil ciamik dalam laga sebelumnya, kemungkinan besar bakal menjadi pengganti Gamal. Apalagi ia telah pulih dari cedera.
Asisten pelatih Nor Alam mengatakan Orah kemungkinan besar diplot di posisi bek sayap kiri. "Memang sebelumnya cedera, tapi pagi tadi sudah latihan bersama. Mudah-mudahan bisa diturunkan nanti di Jakarta," tuturnya saat dihubungi secara terpisah.
Sebagai pengganti gelandang bertahan Bayu Pradana, Mitra Kukar memiliki banyak pilihan pemain, di antaranya Hendra Ridwan dan Bahtiar. Ada juga Rodrigo Dos Santos.
Mitra Kukar melaju ke partai puncak setelah menang adu penalti atas Arema Cronus dalam laga kedua semifinal di Stadion Kanjuruhan, 17 Januari 2016.
Setelah berhasil maju ke final, Mitra Kukar bertekad memanfaatkan kesempatan dengan baik untuk bisa membawa pulang trofi juara turnamen Piala Jenderal Sudirman.
FIRMAN HIDAYAT