TEMPO.CO, Samarinda - Pelatih Mitra Kukar, Jafri Sastra, mengingatkan dua pemainnya, Rizky Pellu dan Yanto Rudolf Basna, untuk tidak cepat merasa puas dengan penampilan mereka. Ia justru meminta mereka fokus membela timnya saat menghadapi Semen Padang dalam final Piala Jenderal Sudirman di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Ahad, 24 Januari 2016.
"Bagi saya itu biasa saja, saya berharap Pellu dan Basna jangan sudah puas diri hanya masuk nominasi, yang terpenting sekarang adalah tim," kata Jafri Sastra dihubungi, Kamis, 21 Januari 2016.
Dua pemainnya masuk nominasi pemain terbaik, kata Jafri, bukan garansi timnya bakal menjadi juara. Namun, ia menambahkan, status itu harusnya menjadi motivasi bagi mereka untuk tampil lebih baik di partai puncak.
"Ini seharusnya dijadikan motivasi agar tampil lebih baik lagi, jangan puas hanya masuk nominasi, buktikan bahwa kalian pantas buat diri sendiri dan tim," katanya.
Prestasi Pellu dan Basna, menurut Jafri, seharusnya menjadi cambuk bagi pemain lain untuk bisa mencetak prestasi yang sama. Sehingga, kata dia, nantinya banyak pemain sepak bola terlahir di Indonesia.
Direktur operasional Mitra Kukar, Suwanto, memberikan pujian untuk dua penggawanya tersebut. Ia mengatakan manajemen sangat bangga dengan penghargaan itu, meskipun baru nominasi.
"Manajemen tentu sangat bangga dengan masuknya dua pemain Mitra Kukar ini," kata Suwanto dihubungi terpisah, Kamis, 21 Januari 2016.
Menurut dia, Pellu dan Basna layak masuk dalam nominasi. Penampilan keduanya di turnamen ini sejak babak kualifikasi hingga semifinal, kata dia, cukup bagus. "Alhamdulillah, memang wajar kalau mereka mendapatkan tropi itu," kata Suwanto.
Dua pemain Mitra Kukar itu bersaing dengan Christian Gonzales dari Arema Cronus dan Nur Iskandar dari Semen Padang, memperebutkan hadiah senilai Rp 100 juta untuk pemain terbaik.
FIRMAN HIDAYAT