TEMPO.CO, Samarinda - Tim peserta turnamen Piala Gubernur Kalimantan Timur 2016, Pusamania Borneo FC, Sriwijaya FC, dan Surabaya United menyatakan siap berebut tiket ke final melalui pertandingan dengan format trofeo--tiga tim berlaga dalam satu pertandingan secara bergantian--di Stadion Segiri Samarinda, Kamis, 10 Maret 2016.
Berdasarkan hasil undian pada manager meeting, Pusamania Borneo akan melawan Sriwijaya FC pada laga pertama. Berikutnya, Sriwijaya FC akan menghadapi Surabaya United. Dan, laga pamungkas, Pusamania Borneo bertemu Surabaya United.
Pelatih Pusamania Borneo, Basri Badusalam, mengatakan kesempatan berlaga di kandang sendiri tak akan disia-siakan. Meski timnya banyak dihuni pemain junior dibandingkan dua tim lawannya, pasukan Pesut Etam bertekad tampil habis-habisan.
"Ini merupakan kehormatan bertemu dengan tim punya sejarah, ini sebagai motivasi karena kami bertekad dan sudah siap memberikan yang terbaik bagi warga Samarinda," kata Basri Badusalam dalam jumpa wartawan di Hotel Bumi Senyiur usai rapat teknis pertandingan, Rabu, 9 Maret 2016.
Ia sudah melakukan evaluasi terhadap penampilan timnya. Menurut dia, lini depan mendapat perhatian serius. Usai laga penyisihan, saat jeda pertandingan, kekurangan itu sudha dibenahi.
Basri mengatakan dalam pertandingan dengan format trofeo, selain teknis pertandingan, yang tidak kalah penting adalah faktor mental pemain. Mempunyai jeda lebih lama untuk beristirahat dibandingkan dua lawannya, menurut dia, menjadi keuntungan bagi timnya. "Yang pasti kami harus memikirkan recovery dari laga pertama ke pertandingan pamungkas," ujarnya.
Adapun Asisten Pelatih Sriwijaya FC, Hartono Ruslan, tak mau kalah. Datang dari Pulau Sumatera, tim yang dihuni sejumlah pemain bintang di Tanah Air, tak ingin tampil seadanya, apalagi jadi pecundang.
Hartono menilai dua lawannya, Surabaya United juga Pusamania Borneo, merupakan tim bagus. Untuk itu, ia menambahkan, pasukannya harus fokus dan jangan sampai kehilangan konsentrasi ketika berlaga nanti.
"Lawan kami tim baik, Borneo ingin juara, Surabaya juga begitu. Kami mesti konsentrasi menghadapai pertandingan nanti," kata Hartono.
Ia tak merasa kawatir dengan abesennya tiga pilar utama Laskar Wong Kito, Firman Utina, Supardi Natsir dan Thierry Gatuessi. Ia menegaskan timnya tak pernah kehabisan stok pemain yang memiliki kemampuan yang sama dengan ketiga pemain tersebut.
Hartono lebih menyoroti soal hasil undian yang diaanggap merugikan timnya. Sriwijaya akan bermain di laga pertama dan kedua, sehingga lawan yang dihadapi semuanya masih bugar. Apalagi, di laga pertama, mereka harus tampil habis-habisan melawan Pusamania Borneo FC. "Setelah itu kan kami harus bertanding lagi lawan Surabaya United, yang dalam kondisi bugar," imbuhnya.
Pelatih Kepala Surabaya United, Ibnu Grahan, tidak mau berbicara soal untung atau rugi karena hasil undian. Memboyong 80 persen pemain muda, ia berharap pada laga nanti timnya beruntung. Ia optimitis timnya yang banyak diperkuat pemain muda akan bisa mengalahkan tim lawan yang banyak memiliki pemain senior.
Ibnu menuturkan timnya mengikuti turnamen di Kalimantan Timur ini tanpa dibebani target. Memboyong 19 pemain yang kebanyakan pemain muda, ia mengatakan tujuan timnya adalah untuk bersenang-senang dan menambah pengalaman bertandingan menuju kompetisi. "Kami tak bisa menghindari faktor keberuntungan, karena itu juga kami bisa lolos sampai sekarang," kata dia.
Surabaya United lolos ke babak enam besar berkat keberuntungan. Secara mengejutkan, Semen Padang yang diprediksi lolos, tak bisa menaklukkan tim PON Kalimantan Timur di laga terakhir babak penyisihan grup.
"Ini keberuntungan, kalau saja peluang Semen Padang waktu lawan PON Kaltim berbuah gol, kami tak sampai ke sini. Dari sepuluh peluang gol, seluruhnya membentur tiang dan mistar gawang," kata Ibnu.
Saat menghadapi dua tim lawan, Ibnu menegaskan timnya tidak akan menerapkan permainan bertahan. Ia menyiapkan tenangan penalti untuk pemainnya sebagai persiapan kalau hasilnya imbang, bukan karena sengaja ingin meraih hasil imbang.
"Lawan kami ini Borneo, latihan penalti supaya tak grogi saja. Kami tentu tak berharap ada adu penalti, tapi kalau memang harus, artinya pemain sudah terbiasa," kata Ibnu.
Dengan format trofeo, panitia memutusakan membagi enam tim kedalam dua grup. Tim yang menjadi juara grup akan melakuk ke final. Sedangkan, runner up akan memperebutkan posisi 3 dan 4.
Dalam turnamen ini ada yang spesial. Bagi juara turnamen akan disiapkan untuk maju ke turnamen selanjutnya, yaitu Piala Bhayangkara. Panitia sudah memasukkan sang juara turnamen ini ke dalam Grup A yang akan bertanding di Bandung.
FIRMAN HIDAYAT