TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan belum menerima informasi mengenai adanya rencana kedatangan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) ke Indonesia pada akhir April nanti.
"Sejauh ini belum ada kabar resmi ke kami, tapi prinsipnya kami akan welcome dan dengan terbuka menjelaskan apa yang terjadi, termasuk keinginan pemerintah dan rakyat Indonesia," ujar Imam, saat dihubungi melalui WhatsApp, Kamis, 14 April 2016.
Menurut Imam, keinginan pemerintah dan rakyat Indonesia adalah sepak bola yang berprestasi serta menjadi industri besar yang sehat dan transparan untuk memberi kehidupan bagi semua yang terlibat dalam sepak bola. "Agar hiburan rakyat ini benar-benar menjadi hiburan yang menyenangkan, aman, dan benar-benar menjadi alat pemersatu suporter Indonesia," ujarnya.
Informasi mengenai rencana kedatangan FIFA sudah disampaikan PSSI. "PSSI telah menerima surat dari FIFA yang menginformasikan pertemuan antara FIFA, PSSI, dan Pak Erick Thohir," ujar Sekretaris Jenderal PSSI, Azwan Karim, dalam situs resmi PSSI, Selasa, 12 April 2016.
Erick adalah Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang namanya sempat disertakan dalam Tim Kecil yang dibentuk pemerintah untuk pengkajian pencabutan pembekuan PSSI. Erick, seperti dikabarkan La Gazzetta dello Sport, sebelumnya sudah menemui Presiden FIFA Gianni Infantino di Swiss.
Menurut Azwan, di dalam suratnya, FIFA telah menunjuk Agum Gumelar sebagai wakil PSSI pada pertemuan tersebut. Penunjukan itu dilakukan setelah FIFA mendapat surat dari Menteri Sekretaris Negara Indonesia dan dikonfirmasi ke PSSI. Saat ini, Agum menjabat Ketua Dewan Kehormatan PSSI dan Ketua tim Ad Hoc Reformasi PSSI.
PSSI | RINA WIDIASTUTI