TEMPO.CO, Bangkalan - Pelatih kesebelasan Madura United Gomes de Olivera mengubah jadwal latihan anak asuhnya selama bulan Ramadan. Latihan rutin yang biasanya digelar pada pagi atau sore hari, kini dilakukan pada malam hari selepas salat Tarawih. Malam ini Bayu Gatra dan kawan-kawan melakukan latihan perdana malam hari di Stadion Gelora Bangkalan. "Ini latihan malam arahan dari manajemen," kata Gomes, Selasa malam, 7 Juni 2016.
Kebijakan ini, kata Gomes, diambil untuk memberikan kesempatan beribadah puasa lebih sempurna kepada para pemain yang beragama Islam. Dia juga yakin latihan malam akan berdampak positif bagi anak asuhnya mengarungi laga-laga berikutnya di Torabika Soccer Championship 2016.
Ada empat pertandingan yang akan dilakoni klub berjuluk Laskar Sape Kerrap itu selama puasa dan semuanya berlangsung pada malam hari. Salah satunya melawan Persiba Balikpapan pada pekan pertama Ramadan. "Tidak ada salahnya latihan malam," ujar Gomes.
Presiden Madura United Achsanul Qosasi membenarkan latihan malam atas usul manajemen. Dia yakin pemain ingin beribadah selama Ramadan dan keinginan itu tidak boleh gugur karena latihan. "Kami ingin semua berjalan seimbang, latihan dan ibadah," katanya.
Selain itu, kata dia, latihan malam dilakukan agar menumbuhkan sikap saling menghormati perbedaan latar belakang pemain, yang harus disikapi dengan bijaksana oleh manajemen, pelatih, juga suporter. Manajemen yang baik, menurut Achsanul, bisa mengakomodasi kepentingan semua pemain dan klub.
Manajer Madura United Haruna Soemitroe menambahkan, latihan malam hari selepas salat Tarawih akan membuat pemain lebih menikmati latihan karena tidak ada beban meninggalkan ibadah di bulan Ramadan. "Empat pertandingan nanti akan digelar malam. Latihan malam akan sangat baik untuk menyesuaikan kondisi fisik," katanya.
MUSTHOFA BISRI