TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Indonesia, Alfred Riedl, sedang meramu kekuatan terbaik timnya untuk melawan Thailand dalam babak final Piala Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF 2016) pada 14 dan 17 Desember mendatang.
Dalam sesi latihan di lapangan Sekolah Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang, Ahad lalu dan kemarin, Riedl mengutak-atik formasi sebelas pemain tim nasional. Ia tampak mencoba formasi yang bertumpu pada kekuatan di lini tengah dan belakang.
Pelatih berusia 67 tahun asal Austria ini menjajal formasi bertahan dengan tiga dan lima pemain bek. Skema ini tentu berbeda dengan taktik Riedl selama Piala AFF 2016, yang selalu memasang empat bek.
Riedl memasang Manahati Lestusen, Fachruddin Arianto, dan Hansamu Yama Pranata sebagai tiga pilar utama pertahanan Indonesia. Dua bek lainnya, Abduh Lestaluhu dan Beny Wahyudi, sengaja dipasang lebih dekat dengan lapangan tengah.
Rupanya Riedl ingin Abduh dan Beny bermain fleksibel. Keduanya diharapkan ikut membantu pertahanan ketika tim berjulukan Garuda ini diserang Thailand.
Jika Indonesia sedang menyerang, Abduh dan Beny seketika meninggalkan pertahanan dan ikut membantu serangan bersama Stefano Lilipaly dan Bayu Pradana.
Riedl juga memasukkan Rizky Pora dan Andik Vermansyah sebagai pemain sayap andalan Indonesia. Kecepatan Rizky dan Andik sudah terbukti merepotkan pertahanan lawan-lawan Indonesia selama Piala AFF 2016.
Untuk posisi juru gedor, dalam latihan tersebut, Riedl hanya menempatkan satu pemain, yakni Boaz Solossa. Kematangan Boaz diharapkan mampu mengkonversi setiap umpan dari lini tengah dan sayap menjadi gol.
"Kami terus berusaha mencari pemain inti dan formasi yang tepat untuk melawan Thailand," kata Riedl, Senin, 12 Desember 2016.
Riedl juga menambahkan porsi latihan menembak ke arah gawang dari luar kotak penalti. Latihan menembak jarak jauh ini diterapkan kepada seluruh pemain, termasuk pemain cadangan yang belum pernah dimainkan selama Piala AFF 2016.
Rupanya strategi ini diperlukan Riedl sebagai antisipasi rapatnya barisan pertahanan Thailand. Jika pemain Indonesia kesulitan membongkar lini pertahanan lawan, diharapkan tendangan dari luar kotak penalti bisa memecah kebuntuan Indonesia.
"Kami tuan rumah dan harus memaksimalkan semua peluang untuk menang," kata Riedl.
Pelatih kiper Indonesia, Gatot Prasetyo, mengatakan tiga penjaga gawang, yaitu Kurnia Meiga, Andritany Ardiyasa, dan Teja Paku Alam, berada dalam kondisi prima. Menurut Gatot, Kurnia tetap punya peluang besar untuk dipilih Riedl sebagai kiper utama saat melawan Thailand.
Penampilan kiper Arema Cronus ini terus menanjak dalam tiga pertandingan terakhir, yakni ketika melawan Singapura pada fase grup dan dua kali melawan Vietnam pada semifinal. Di semifinal, Kurnia melakukan beberapa kali penyelamatan penting.
Membaiknya penampilan Kurnia berdampak pada barisan pertahanan Indonesia. Beny dan kawan-kawan merasa nyaman bermain bersama kiper Arema ini. "Tapi, siapa pun kiper yang akan tampil, tentu menunggu keputusan pelatih," ucap Gatot, kemarin.
Riedl belum bisa memastikan siapa saja pemain yang akan diturunkan sebagai starter dalam pertandingan final putaran pertama Piala AFF 2016 di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu mendatang.
Ia hanya meminta seluruh pemain tetap fokus dan berkonsentrasi penuh melawan Thailand, tim terkuat di Asia Tenggara.
"Konsentrasi tinggi pemain sangat diperlukan. Kami tak boleh lengah sedikit pun," ujar Riedl.
INDRA WIJAYA