Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Final AFF, Timnas Harus Ingat 5 Pelajaran dari Laga Vietnam

image-gnews
Pelatih Timnas Indonesia mberbinang dengan pemain dalam latihan uji coba lapangan Stadion Pakansari menjelang semifinal AFF di Stadion Pakansari, 2 Desember 2016. Laga tersebut akan berlangsung pada Sabtu malam. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Pelatih Timnas Indonesia mberbinang dengan pemain dalam latihan uji coba lapangan Stadion Pakansari menjelang semifinal AFF di Stadion Pakansari, 2 Desember 2016. Laga tersebut akan berlangsung pada Sabtu malam. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Indonesia akan menghadapi Thailand dalam laga final pertama Piala AFF di Stadion Pakasari, Cibinong, Rabu malam. Keberhasilan timnas lolos ke partai puncak, dengan menyingkirkan Vietnam, dianggap mengejutkan.

Laga melawan Vietnam benar-benar tak mudah. Kemenangan agregat 4-3 diraih dengan susah payah. Dari dua laga semifinal itu bisa ditarik sejumlah pelajaran untuk bekal melawan Thailand, seperti berikut ini:

Pertama, jangan melakukan kesalahan mendasar dengan mengulur waktu dengan cara yang kurang pas seperti mengikat tali sepatu kiper Kurnia Meiga Hermansyah. Itu hanya akan menuai kartu kuning keluar dari saku wasit. Masih ada cara lain yang membuat bisa mengulur waktu seperti memperlambat tempo permainan, memainkan bola lebih lama di antara rekan tanpa buru-buru menyerang, atau memainkan bola di sudut lapangan.

Kedua, emosi harus dikendalikan. Bagaimana pun, apa pun yang terjadi di lapangan, meluapkan emosi hanya akan merugikan tim secara keseluruhan. Yang diperlihatkan Rizki Pora saat istirahat babak pertama tambahan waktu di mana dia nyaris menyerang penjaga garis akibat penalti untuk Indonesia dibatalkan merupakan contoh negatif yang tak boleh terulang.

Ketika itu, sebagaimana disiarkan secara langsung oleh Fox Sports, sayangnya RCTI saat itu langsung menyiarkan iklan, Rizki mencoba menghampiri penjaga garis. Untungnya, tindakan Rizki segera dicegah kapten Boaz Solossa, Rudolf Yanto Basna, dan Manahati Lestusen.

Ketiga, pergantian pemain oleh pelatih Alfred Riedl saat unggul 1-0 dan akhirnya berbalik Indonesia tertinggal 1-2 hingga waktu reguler 90 menit selesai memperlihatkan proses pemilihan pergantian pemain yang mesti mempertimbangkan banyak hal.

Tentu saja pemain pengganti Ferdinand Sinaga, Dedi Kusnandar, dan Zulham Zamrun secara kualitas tidak layak diragukan. Tapi dalam hal ini memang bahasannya bukan soal kemampuan ketiganya, melainkan terkait dengan beberapa hal lain seperti ritme permainan ataupun atmosfer di lapangan yang telah berkembang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sudah pasti Riedl yang paling memahami hal-hal seperti itu, yang dengan masukan dari para stafnya akan bisa memberi pergantian pemain yang lebih sinkron dengan yang berkembang di lapangan.

Keempat, konsentrasi pada menit-menit akhir pertandingan tetap harus dipertahankan. Terlepas dari makin bervariasinya upaya Vietnam untuk menjebol gawang Indonesia yang memang akhirnya benar-benar terjadi, konsentrasi para pemain Indonesia kemungkinan besar mulai menurun di ujung laga terutama akibat tenaga yang telah terkuras setelah melewat permainan dengan perjuangan luar biasa.

Kelima, menghadapi Filipina, Singapura, dan dua laga kontra Vietnam, penampilan Indonesia terus meningkat. Salah satunya ialah berkat kengototan penuh yang diperlihatkan segenap skuat Garuda.

Kengototan serupa pernah menjadi mantera hebat ketika Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kardono memberi arahan ke Timnas Indonesia yang akan bertarung di Sea Games 1987, yang berbuah pada medali emas pertama sepak bola di ajang multi-event se-Asia Tenggara itu.

Cerita tentang mantra kengototan dari Kardono itu menjadi kisah yang terus pantas diangkat setiap Timnas akan bertarung di kancah internasional. Semoga mantra kengototan itu kembali diperlihatkan ketika Indonesia mencoba menghentikan dominasi Thailand kali ini.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketika Ernando Ari Berjoget Usai Gagalkan Penalti Jagoan Korea Selatan Lee Kang-hee di Piala Asia U-23

44 menit lalu

Ekspresi dari penjaga gawang Timnas U-23 Indonesia Ernando Ari Sutaryadi usai menepis penalti dari pesepak bola Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat 26 April 2024. Indonesia memastikan lolos semifinal usai menang adu penalti dengan skor akhir 11-10, dimana sebelumnya kedua tim bermain imbang 2-2. ANTARA FOTO/HO-PSSI
Ketika Ernando Ari Berjoget Usai Gagalkan Penalti Jagoan Korea Selatan Lee Kang-hee di Piala Asia U-23

Aksi joget-joget Ernando Ari pada laga perempat final Piala Asia U-23 dianggap sebagai ejekan terhadap Lee Kang Hee.


Wapres Ma'ruf Amin Berharap Timnas Indonesia Tampil Konsisten di Semifinal Piala Asia U-23 2024

55 menit lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kedua kiri) menyampaikan sambutan dalam acara Indonesia Quran Hours 2024 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis 28 Maret 2024. Kegiatan membaca Al-Quran secara bersama-sama itu mengangkat tema Indonesia Bersatu Indonesia Bangkit. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Wapres Ma'ruf Amin Berharap Timnas Indonesia Tampil Konsisten di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Ma'ruf Amin berharap permainan Timnas Indonesia U-23 terus konsisten setelah mengalahkan Korea Selatan pada perempat final Piala Asia U-23 2024.


5 Fakta Timnas Indonesia Kalahkan Korea Selatan di 8 Besar Piala Asia U-23 2024

2 jam lalu

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong bersama para pemainnya di Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
5 Fakta Timnas Indonesia Kalahkan Korea Selatan di 8 Besar Piala Asia U-23 2024

Timnas Indonesia cetak sejarah maju ke semifinal Piala Asia U-23 2024 setelah kalahkan Timnas Korea Selatan lewat adu penalti 11-10.


Pemain Timnas u-23 Indonesia Rafael Struick Patahkan Rekor Tanpa Kebobolan Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024

2 jam lalu

Selebrasi Rafael Struick setelah mencetak gol kedua dalam perempatfinal AFC U-23, Korea Selatan vs Indonesia, Jumat dinihari WIB, 26 April 2024. Cuplikan TVN
Pemain Timnas u-23 Indonesia Rafael Struick Patahkan Rekor Tanpa Kebobolan Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024

Rafael Struick mencetak dua gol saat pertandingan timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024.


Rahasia Sukses Shin Tae-yong Bersama Timnas U-23 Indonesia dan Timnas Senior di Piala Asia

2 jam lalu

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong bersama para pemainnya di Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Rahasia Sukses Shin Tae-yong Bersama Timnas U-23 Indonesia dan Timnas Senior di Piala Asia

Pengamat sepak bola Yusuf Kurniawan menganalisis faktor apa saja yang menjadi kunci kesuksesan Shin Tae-yong bersama timnas U-23 Indonesia.


Syarat Timnas Indonesia Lolos Olimpiade Paris 2024, Peluang Kian Terbuka Usai Maju Semifinal Piala Asia U-23 2024

3 jam lalu

Timnas Indonesia menyanyikan lagu kebangsaan dalam perempatfinal AFC U-23, Korea Selatan vs Indonesia, di stadion di Abdullah bin Nasser bin Khalifa Stadium, Qatar, Jumat dinihari WIB, 26 April 2024. Tim Humas PSSI
Syarat Timnas Indonesia Lolos Olimpiade Paris 2024, Peluang Kian Terbuka Usai Maju Semifinal Piala Asia U-23 2024

Piala Asia U-23 2024 menjadi salah satu ajang kualifikasi untuk mendapatkan tiket ke Olimpiade Paris 2024.


Analisis Permainan Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024: Tak Lebih Istimewa, Mental Jadi Kunci

4 jam lalu

Witan Sulaeman berhadapan dengan pemain timnas Korsel dalam perempatfinal AFC U-23, Korea Selatan vs Indonesia, di stadion di Abdullah bin Nasser bin Khalifa Stadium, Qatar, Jumat dinihari WIB, 26 April 2024. Tim Humas PSSI
Analisis Permainan Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024: Tak Lebih Istimewa, Mental Jadi Kunci

Pengamat sepak bola Tanah Air Mohamad Kusnaeni menilai masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki dari permainan timnas U-23 Indonesia.


Shin Tae-yong Yakin Timnas U-23 Indonesia Bisa Tembus Final Piala Asia U-23 2024 Usai Singkirkan Korea Selatan

5 jam lalu

Pelatih timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, saat konferensi pers menjelang laga melawan tuan rumah Qatar di Piala Asia U-23 2024. Kredit: Tim Media PSSI
Shin Tae-yong Yakin Timnas U-23 Indonesia Bisa Tembus Final Piala Asia U-23 2024 Usai Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong mengakui perasaannya berkecambuk setelah timnas U-23 Indonesia menyingkirkan Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024.


Shin Tae-yong: Saya Bilang ke Para Pemain untuk Percaya pada Saya

5 jam lalu

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong bersama para pemainnya di Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Shin Tae-yong: Saya Bilang ke Para Pemain untuk Percaya pada Saya

Di Piala Asia U-23 2024, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong menetapkan target mencapai babak semifinal. Bagaimana cerita di balik kesuksesannya?


Alasan Shin Tae-yong Yakin Pasang Target Timnas U-23 Indonesia Lolos Empat Besar di Piala Asia U-23 2024

6 jam lalu

Pesepak bola Timnas U-23 Indonesia Rizky RIdho Ramadhani mengangkat tangannya usai berhasil mencetak gol melalui penalti ke gawang Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat 26 April 2024. Indonesia memastikan lolos semifinal usai menang adu penalti dengan skor akhir 11-10, dimana sebelumnya kedua tim bermain imbang 2-2. ANTARA FOTO/HO-PSSI
Alasan Shin Tae-yong Yakin Pasang Target Timnas U-23 Indonesia Lolos Empat Besar di Piala Asia U-23 2024

Shin Tae-yong mengaku mengetahui betul kemampuan para pemain timnas U-23 Indonesia sehingga dia yakin bisa lolos ke semifinal Piala Asia U-23 2024.