TEMPO.CO, Jakarta - Kemenangan 6-1 Barcelona atas Paris Saint-Germain di laga kedua babak 16 besar Liga Champions, 8 Maret 2016, seperti tak pernah tuntas dibicarakan. Dengan kemenangan besar itu, Barca lolos ke perempat final dengan agregat 6-5.
Hanya saja, banyak pihak yang menilai kemenangan Barca tak lepas dari "bantuan" wasit. Walhasil, muncullah petisi yang meminta pertandingan itu diulang dan sudah ditandatangani oleh hampir 200 ribu orang.
Berbagai media, termasuk dari Spanyol pun sudah mengulas soal petisi tersebut, misalnya Marca. Petisi terdapat di Change.org. Penggagasnya adalah Luis Melendo Olmedo, yang dipercaya adalah pendukung Real Madrid, rival abadi Barca.
Yang menjadi fokus dari petisi itu adalah kinerja wasit asal Jerman, Deniz Aytekin, yang dianggap tidak becus. Melendo Olmedo pun merinci beberapa kesalahan yang dibuat wasit dan menguntungkan Lionel Messi dan kawan-kawan.
*Luis Suarez dianggap dalam posisi offside ketika mencetak gol pada skor 1-0.
*Tak ada penalti ketika Javier Mascherano melanggar Angel Di Maria.
*Tak memberi Gerard Pique kartu merah pada pelanggaran pertama.
*Tak ada kartu kuning pada pelanggaran kedua Pique, yang akan membuatnya keluar dari lapangan.
*Terlalu banyak waktu injury yang diberikan pada babak pertama.
*Pelanggaran "fiktif" pada Neymar yang berbuah penalti. Pemain Brasil itu dianggap sengaja menjatuhkan diri.
*Upaya diving Neymar berikutnya tak diganjar kartu.
*Handsball Pique di kotak penalti Barca tak berbuah penalti buat PSG.
*Pelanggaran Mascherano pada Di Maria yang tak berbuah penalti buat PSG.
*Diving Suarez berbuah penalti.
*Waktu injury terlalu lama di babak kedua.
*Suarez seharusnya mendapat kartu kuning kedua karena diving.
PIPIT
