TEMPO.CO, Jakarta - Lionel Messi melakukan eksekusi penalti yang tak lazim saat Barcelona menggulung tim semenjana Celta Vigo, 6-1, dalam lanjutan kompetisi La Liga di Camp Nou, Barcelona, Spanyol, Senin dini hari, 15 Febaruai 2016. Aksi penalti itu sempat menjadi buah bibir para netizen di dunia maya.
Ceritanya, Messi mencetak satu gol di laga itu di menit ke-27. Sesungguhnya Messi berpeluang mencetak gol ke-300 di liga dalam kariernya pada menit ke-21 saat ia dijatuhkan lawan di kotak penalti dan Barca mendapat hadiah penalti. Messi mengeksekusi penalti itu tapi melakukannya tanpa ego.
Messi tak langsung mengarahkan bola ke gawang lawan seperti penendang penalti pada umumnya. Ia hanya menendang pelan--lebih tepat menggeser--bola itu ke arah kanan sekitar setengah meter. Luis Suarez yang ada di belakangnya langsung menyambar bola itu dan memastikan diri mencetak gol ketiganya di laga itu.
Aksi yang dilakukan oleh Messi dan Suarez sebenarnya bukan pertama kali terjadi di jagat bola dunia. Gaya penalti unik yang dilakukan oleh Messi-Suarez mirip dengan aksi penalti yang dilakukan oleh Johan Cruyff dan Jesper Olsen saat keduanya bermain di Ajax Amsterdam ketika mereka mengalahkan pada musim 1982/83.
Seperti yang dikutip dari Pandit Footbal, saat penalti umumnya sang penendang langsung menembak bola ke gawang. Jika menerpa mistar atau dicegat kiper, penendang tadi atau rekan lainnya dapat memanfaatkan bola muntah itu. Dengan catatan, aksi ini hanya berlaku untuk hukuman penalti saat bermain normal atau bukan babak adu penalti.
Contoh serupa pernah terjadi di Korea Selatan beberapa waktu lalu, yakni pada laga Jeonbuk Motors versus Pohan Steelers. Leonardo, eksekutor Jeonbuk, tak menendang bola langsung ke gawang. Ia justru mengumpan ke rekannya Kaio Felipe. Karena kiper berhasil tertipu, maka dengan mudah Kaio mengeksekusinya hingga terjadi gol.
Messi dan Suarez sukses melakukan aksi yang gagal dipamerkan Robert Pires dan Thierry Henry saat Arsenal melawan Manchester City pada 2005. Sentuhan Pires terlalu pelan sehingga bola nyaris tak bergulir dari titik putih. Bahkan saat kejadian tersebut, Pires mendapat olok-olokan karena dianggap bertindak bodoh.
Menurut Laws of The Game FIFA, semua cara di atas sah-sah saja dilakukan. Karena aturan dasarnya adalah bola harus digulirkan ke depan mendekati gawang. Jika bola sudah ditendang, maka statusnya menjadi hidup (in play). Hal yang sama juga berlaku untuk tendangan bebas sebagai gambaran.
Yang dilarang adalah apabila penendang menyentuh bola lebih dari satu kali sebelum bola tersebut disentuh pemain lain atau tiang gawang. Seperti pada kasus Pires di atas, dimana wasit mengira pemain asal Perancis tersebut menyentuh bola dua kali walaupun tayangan ulang tidak demikian. Tendangan bebas tidak langsung kemudian diberikan kepada lawannya Man City.
Cara ini meski boleh dilakukan tetapi tidak kami rekomendasikan karena peluang mencetak gol justru lebih kecil. Karena pemain bola bisa saja direbut oleh bek lawan atau kiper akan punya waktu lebih menutup ruang tembak.
BERIKUT INI ATURAN FIFA:
Law 14 – Penalty Kick
Procedure
* After the players have taken positions in accordance with this Law, the referee signals for the penalty kick to be taken
* The player taking the penalty kick must kick the ball forward
* He must not play the ball again until it has touched another player
* The ball is in play when it is kicked and moves forward
When a penalty kick is taken during the normal course of play, or time has been extended at half-time or full time to allow a penalty kick to be taken or retaken, a goal is awarded if, before passing between the goalposts and under the crossbar:
* the ball touches either or both of the goalposts and/or the crossbar and/or the goalkeeper
The referee decides when a penalty kick has been completed.
NURDIN SALEH | BOBBY CHANDRA