TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi telah mengirimkan surat balasan kepada Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Namun, ia merahasiakan keberangkatan utusan dari Pemerintah Indonesia ke markas badan sepak bola dunia itu, di Zurich, Swiss.
Menteri Imam mengatakan dirinya memang sengaja tak banyak bicara dalam menyampaikan keterangan soal rencana pemerintah ke FIFA karena tak ingin ada gangguan. Ia juga masih merahasiakan siapa saja utusan yang akan berangkat ke Swiss.
"Saya mohon maaf sama teman-teman kenapa saya enggak terlalu terbuka hal ini karena saya tahu apa yang kami lakukan sedikit langkah saja, mereka sudah mencoba mencari beberapa langkah untuk mematahkannya," ujar dia, saat dikonfirmasi, di kantornya, Rabu, 23 Maret 2016.
Surat balasan itu, kata Menpora, dikirimkan beberapa hari yang lalu. Isinya, ia menuturkan, poin-poin fakta yang sedang dihadapi di lapangan sementara ini. "Jadi apa rencana pemerintah, itu yang kami sampaikan," ucap Imam.
Mengenai status Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia La Nyalla Mattalitti yang saat ini menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana hibah di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jawa Timur, kata dia, tidak masuk dalam poin-poin tersebut. "Enggak, enggak ada hubungannya sama hal itu," kata dia.
Sesuai instruksi dari Presiden Joko Widodo, Menpora sebelumnya mengirimkan surat kepada FIFA yang di dalamnya menyebutkan bahwa Pemerintah Indonesia akan mengirimkan perwakilannya untuk bertemu dengan Presiden FIFA terpilih, Gianni Infantino, untuk membicarakan mengenai solusi terhadap nasib PSSI. Surat itu dikirim Menteri Imam pada tanggal 1 Maret lalu.
Keinginan Presiden Jokowi disambut baik oleh FIFA. Dalam balasan suratnya, tertanggal 11 Maret 2016, mereka juga mengatakan tidak keberatan menemui utusan dari Pemerintah Indonesia. Tetapi sebelum utusan berangkat ke markas, mereka lebih dulu ingin Menpora menyampaikan apa saja solusi yang diinginkan terhadap PSSI.
Setelah mendapat balasan surat FIFA itu, Menteri Imam langsung menginstruksikan stafnya untuk menyusun poin-poin tersebut. Ia menekankan bahwa dalam poin tersebut lebih membahas sepak bola Indonesia ke depan.
Kepala Komunikasi Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, mengatakan bahwa sebenarnya surat untuk FIFA tersebut sudah beres sejak pekan lalu. Tetapi ia tidak tahu persis kapan Menpora mengirimkannya. "Draf surat sudah selesai dan sudah saya serahkan kepada Menpora seminggu yang lalu," kata dia.
Saat ini, Gatot menambahkan, Kemenpora sedang mempersiapkan keberangkatan utusan pemerintah Indonesia ke FIFA. "Sejauh ini kami masih koordinasi tentang mekanisme pengiriman utusan ke sana," tuturnya.
RINA WIDIASTUTI