TEMPO.CO, Malang - Syaiful Indra Cahya akhirnya pulang kampung. Selepas memperkuat Sriwijaya FC, ia kembali memperkuat Arema Cronus yang bermarkas di Malang. Syaiful diperkenalkan secara resmi oleh manajemen Arema Cronus pada siang hari ini, Rabu, 13 April 2016.
Pemain yang bisa berposisi sebagai bek kanan dan kiri itu mengatakan sangat gembira bisa kembali ke kampung halaman, dekat dengan keluarga dan kemudian bergabung dengan klub impiannya sejak kecil.
“Saya pun bangga bisa memperkuat tim dari kota saya sendiri. Saya berharap mampu memberikan kemampuan terbaik bagi Arema dan Aremania (suporter Arema),” kata Indra Cahya, bek kelahiran Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, 23 tahun silam.
Sebelum dipinang Arema Cronus, Indra Cahya diminati Pusamania Borneo FC, Barito Putera, dan Madura United. Sriwijaya FC pun telah bersedia memperpanjang kontrak Indra. Tawaran dari manajemen Laskar Wong Kito terpaksa ditolak karena Indra terlanjur dikontrak Arema selama satu musim untuk mengenakan jersey bernomor punggung 4.
General Manager Arema Cronus Ruddy Widodo menyatakan Syaiful Indra Cahya merupakan bidikan lama Arema. Manajemen Singo Edan sudah mencoba melamar pemain yang juga bisa berposisi sebagai stopper dan gelandang itu sebelum dikontrak Persija Jakarta. Namun niat melamar Indra dibatalkan sampai manajemen Arema yakin betul bahwa nantinya Indra sudah jadi pemain yang betul-betul matang di beberapa klub.
Baca Juga:
“Kami lihat ia sudah matang. Akhirnya, sejak (turnamen) Bali Island, kami ajak dia pulang kampung dan membela Arema Cronus,” kata Ruddy.
Sebelumnya, pekan lalu, Ruddy mengungkapkan ada pemain asli Malang yang bakal direkrut untuk memperkuat barisan belakang. Tanpa menyebut nama, kata Ruddy, kehadiran sang pemain anyar itu bisa mengulangi kisah kejayaan Arema Malang di era kompetisi Galatama.
Waktu menjadi kampiun Galatama 1992/1993, Arema Malang diperkuat dua bek asli Malang di bek sayap, yakni Aji Santoso di kiri dan Kuncoro di kanan.
ABDI PURMONO