TEMPO.CO, Barcelona - Banyak kesimpulan berbeda setelah Barcelona takluk 0-2 dari Malaga di Estadio La Rosaleda, Sabtu, 8 April 2017. Setelah derby Madrid berakhir imbang, Barcelona berada di posisi terdepan untuk mengambil kendali La Liga Spanyol ke tangan mereka sendiri. Namun serangkaian faktor membuat hal itu tidak terwujud.
Kritik paling keras diarahkan kepada bek Jeremy Mathieu dan keputusan pelatih Luis Enrique yang mengubah line-up. Mathieu menjadi kambing hitam atas gol pertama Malaga yang dicetak Sandro Ramirez. Mantan pemain Valencia ini melangkah maju sambil berharap Sandro berada dalam posisi offside saat menerima umpan panjang dari sayap kiri. Tapi Namun posisi Mathieu salah karena meninggalkan Sandro yang berhadap-hadapan langsung dengan kiper Marc-Andre Ter Stegen.
Faktor berikutnya skema permainan. Barcelona terbiasa lebih nyaman memainkan pola 3-4-3 dalam beberapa pekan terakhir. Namun, saat menghadapi Malaga, Luis Enrique memilih empat bek. Tanpa bek Sergi Roberto, formasi ini memberikan terlalu banyak ruang di sayap kanan.
Selain itu, ketidakhadiran Andres Iniesta sejak menit pertama—yang disimpan menghadapi Juventus di Liga Champios—membuat Barcelona tak bisa mengendalikan pertandingan.
Duet Andre Gomes dan Denis Suarez di lini tengah dianggap tidak memenuhi standar, dan Enrique terpaksa menurunkan Iniesta menggantikan Suarez untuk menjadi penyelamat Barcelona. Kurangnya intensitas dan sikap buruk yang dicontohkan Neymar, yang menerima kartu kuning kedua, membuat Barcelona harus pulang dengan hasil buruk.
Baca Juga:
EL MARCA | AS | HOTMA SIREGAR
Baca juga: Kejutan Liga Spanyol: Malaga Tekuk Barcelona, Neymar Kartu Merah