TEMPO.CO, Jakarta - Soal Kylian Mbappe, nasib baik tak berpihak pada Real Madrid. Semestinya, mereka tak perlu keluar uang banyak untuk mendapatkan remaja ajaib dari Monaco itu.
Musim lalu, dia sudah ready untuk bergabung dengan Los Blancos. Segalanya sudah siap dan tinggal diteken. Tapi kemudian negosiasi buntu. Orang tua menggagalkannya. Sang anak dianggap belum siap bermain di klub sebesar Madrid.
Keputusan yang tepat. Berada semusim lagi di Monaco, Mbappe menjadi pemain yang lapar gol. Statistik berbicara. Pada musim pertama, dia hanya bermain 14 kali dengan koleksi satu gol. Tapi pada musim berikutnya dia menjadi predator. Bermain 44 kali, 26 gol ia buat.
Baca: Inilah Prediksi Arsene Wenger Soal Kepindahan Kylian Mbappe
Kini dia pun siap mencetak rekor. Dan, sekali lagi, setelah berkali-kali membuat rekor transfer pemain termahal—antara lain lewat Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale—Madrid bersiap membuat cerita anyar dengan mendatangkan pemain yang disebut Didier Deschamps lebih dewasa dibanding usianya itu.
Sebenarnya Real Madrid sudah berupaya menggaet Mbappe sejak lima tahun silam. Pada Desember 2012, Mbappe yang masih kinyis-kinyis datang ke Valdebebas, pusat latihan Real Madrid.
Dengan umur yang masih 14 tahun, wajahnya masih terlihat seperti bocah dan tinggi badannya masih sepundak Cristiano Ronaldo. Ketika itu, dia memang diundang untuk menyaksikan langsung kamp latihan klub tersebut dari dekat. Di sana dia sempat berfoto dengan Ronaldo.
"Dia fan berat Real Madrid. Idolanya adalah Cristiano Ronaldo," kata ayah Mbappe kepada France Football saat itu. “Berjam-jam dia menyaksikan video Ronaldo di Internet. Dia tak pernah bosan."
Baca: Kylian Mbappe Mengambang, Real Madrid Pertahankan Karim Benzema
Dalam kunjungan itu, Mbappe diberi akses tak terbatas. Intinya, Madrid memang sudah kesengsem dengan bocah itu dan berharap bisa mendapatkannya untuk dimasukkan ke tim remaja klub tersebut.
Mbappe mengaku puas atas kunjungan itu. Dia mendatangi setiap sudut kamp latihan tanpa terlewat, juga mencoba berbagai fasilitas di sana. Dia mulai dipersiapkan sebagai pemain Madrid.
Madrid serius ingin mendapatkannya. Dalam kunjungan itu, Zinedine Zidane yang tengah menangani tim junior bahkan langsung beraksi. Dia ingin Mbappe bergabung dengan Madrid.
"Zinedine Zidane telah berusaha menarik saya sejak saya masih berusia 14 tahun,” kata Mbappe kepada Canal+, menceritakan kunjungannya ke Valdebebas itu.
Zidane membenarkan keterangan Mbappe. “Pada usianya saat itu, kami sudah tahu dia memiliki kemampuan yang bagus. Dia berbakat dan fantastis,” katanya. "Hampir saja dia menjadi pemain Madrid, tapi kemudian dia bergabung dengan Monaco."
Lima tahun berlalu, Mbappe menjelma pemain yang diperebutkan banyak klub. Kalau jadi bergabung dengan Madrid, dia akan berada di ruang ganti bersama idolanya, Ronaldo, persis seperti lima tahun silam. Bedanya, kali ini Ronaldo jadi kolega, bukan lagi sang idola.
MARCA | DAILYMAIL | IRFAN