TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Neymar untuk hengkang dari Barcelona ke PSG ternyata tak muncul dalam waktu sekejap. Dia disebut telah membulatkan tekadnya sejak Maret lalu.
Jurnalis spesialis sepak bola Spanyol yang bekerja untuk media Inggris The Guardian, Sid Lowe, mengungkapkan cerita dibalik keputusan Neymar itu. Menurut dia ada faktor selain uang yang membuat Neymar berkeras hengkang dari Barcelona.
Faktor itu adalah karena dia merasa muak terus menjadi pemain nomor 2 di bawah bayang-bayang Lionel Messi. Neymar itu terganggu oleh pemberitaan media Spanyol yang seakan tak menganggap penting kerja kerasnya saat Barcelona membalikkan keadaan dari PSG di Liga Champions musim lalu.
Baca: Neymar Tinggalkan Barcelona, Begini Ucapan Perpisahan dari Messi
Pada laga itu, Neymar menjadi pahlawan kemenangan 6-1 Barcelona dengan mencetak 2 gol dan 1 assist penentu lolosnya Barcelona ke babak semifinal. Namun keesokan harinya media-media Spanyol justru menjadikan Messi sebagai pahlawan di halaman depan media mereka.
"Pemain yang menjadi aktor dari malam bersejarah itu adalah Messi," tulis Lowe. "Dengan Barca, dia akan selalu ditempatkan seperti itu,"
Saat itulah dia merasa petualangannya di Barcelona telah cukup. Neymar merasa sekeras apa pun dia berusaha atau sebesar apa pun kontribusinya, publik Catalan akan tetap menilai Messi sebagai pahlawan, bukan dia.
Lowe menambahkan, Neymar menilai PSG merupakan tempat yang tepat baginya untuk menyaingi Messi. Di Parc des Princes, markas PSG, dia akan menjadi aktor utama. Dia akan menjadi tiang utama bangunan tim PSG. Pemain yang dibeli PSG akan disesuaikan dengan karakter permainan Neymar.
Baca juga: Neymar Hengkang ke PSG, Barcelona Incar Dembele dan Coutinho
"Neymar ingin berada di tengah panggung dan menjadi pemimpin. Sekarang dia bisa bermain dimana dan bagaimana dia mau, bukan beradaptasi dengan pemain lainnya," lanjut Lowe.
PSG memang menginginkan Neymar sejak musim lalu. Mereka mencoba menggoda penyerang berusia 25 tahun itu sebelum dia memperpanjang kontraknya di Barcelona. Namun saat itu Neymar lebih memilih bertahan karena masih berharap dia bisa menggantikan Messi yang sudah mulai menua.
Kegundahan Neymar pun disambut baik oleh PSG. Kesempatan kedua itu tak disia-siakan PSG yang langsung menyatakan siap menebus klausa pemutusan kontrak Neymar dengan Barcelona. Mereka bahkan menambahkan iming-iming bayaran besar untuk si pemain agar hatinya tak lagi berubah.
GUARDIAN|FEBRIYAN