TEMPO.CO, Jakarta - Kabar kemenangan Persipura atas PSSI di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) belum diterima pihak Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Deputi Sekretaris Jenderal Bidang Luar Negeri Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Rudolf Yesayas, mengatakan pihaknya sampai siang ini belum menerima surat putusan tersebut.
"Kami memang mendapat informasi keputusan Persipura sudah keluar, tapi sampai saat ini kami belum mendapat informasi resminya dari CAS. Ini kami masih mencari informasi itu. Tapi kami sangsi keputusan itu bisa keluar secepat itu," katanya ketika dihubungi Tempo, Kamis, 2 Februari 2012.
Sekretaris Umum Persipura Jayapura, Thamrin Sagala, sebelumnya mengklaim Pengadilan Arbitrase itu telah memenangkan gugatan klubnya terhadap PSSI. Dalam putusan itu, kata Thamrin, Badan Arbitrase mewajibkan PSSI membayar denda Rp 10 Miliar. PSSI dinilai telah menjegal langkah Persipura di ajang Liga Champion Asia 2012.
Kabar kemenangan Persipura tersebut tidak diterima langsung oleh Thamrin dari pengacara Persipura maupun Pengadilan Arbitrase, melainkan dari CEO PT. Liga Indonesia Joko Driyono.
Rudolf mengaku tak yakin Pengadilan Arbitrase Olahraga telah memutuskan kasus Persipura. Ia menduga kemenangan Persipura atas PSSI dalam kasus ini hanya klaim mereka semata. Sebab, kata Rudolf, "Pengalaman kami, CAS tidak akan secepat itu memutuskan perkara." Persipura sendiri baru melayangkan gugatan Desember 2011 lalu.
Ia mengatakan setidaknya butuh waktu berbulan-bulan sebelum memutuskan perkara tersebut karena Badan Arbitrase harus membuka majelis panel untuk meminta keterangan dari dua pihak. Dan untuk itu butuh waktu lama. "Bisa setahun lebih," katanya.
Rudolf curiga klaim Persipura ini hanya omong kosong belaka. Ia mengingatkan klaim mereka sebelumnya yang mengatakan bahwa kasus Persipura telah masuk ke persidangan. Padahal, saat itu persidangan untuk kasus Persipura belum masuk dalam daftar kasus yang akan disidangkan di Badan Arbitrase dunia itu.
