TEMPO.CO, Makassar - Pelatih PSM Makassar Petar Segrt membolehkan pemainnya untuk bermain bersama klub lain di turnamen antar kampung alias tarkam. Izin itu merupakan solusi bagi anak-anak asuhnya untuk mendapatkan uang.
Sejak kontrak berakhir 30 September lalu, para pemain Juku Eja belum mendapat kepastian status dan gaji. "Tak ada pilihan lain, mereka butuh uang untuk makan," ujar Petar kepada wartawan, siang tadi. Meski boleh ngobyek sebagai pemain bayaran, pelatih asal Kroasia itu meminta mereka tetap berlatih bersama di Lapangan Karebosi, jika tak ada jadwal turnamen tarkam.
Petar pusing tujuh keliling memikirkan kontrak pasukannya. Dia cuma bisa meminta pemain untuk bersabar. "Saya butuh bantuan manajemen untuk menyelesaikan masalah ini," katanya.
Sebulan belakangan, sejumlah Pasukan Ramang terlihat membela klub-klub amatir di Makassar. Pemain yang sering ikutan adalah Syamsul Chaeruddin dan Andi Oddang. Senin lalu, Syamsul--gelandang 29 tahun asal Makassar--juga absen dari latihan rutin PSM. Dia bermain di Piala Walikota Makassar, membela tim Fatir 27.
Ketua Umum PSM Makassar Sadikin Aksa sebelumnya menjanjikan pra kontrak bagi pemain pada pekan ini. Namun, hingga saat ini belum ada titik terang. Ketua Pelaksana Rully Habibie mengatakan kontrak belum bisa dilansir karena manajemen masih menyelesaikan tahap akhir dari evaluasi pemain. "Kami akan usahakan selesai pekan ini, " kata Rully.
Pendukung PSM dari kelompok The Macz Man, Ifan Ahmad menyesalkan lambannya gerak manajemen. Seharusnya, dia melanjutkan, saat ini tim sudah berkonsentrasi penuh untuk menyambut musim kompetisi mendatang.