Panitia Piala Dunia Kelimpungan Ditanya Skandal FIFA  

Reporter

Kamis, 28 Mei 2015 17:09 WIB

Presiden FIFA Sepp Blatter seperti sedang bernyanyi dengan menggunakan tropi Piala Dunia hanya menggunakan kemeja putih yang digambar kartunis James Husbands untuk menghiasi Sexy Football Calendar 2014. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Wellington – Pejabat Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) kebingungan menutup konferensi pers di Selandia Baru, Kamis, 28 Mei 2015, karena dibanjiri pertanyaan seputar skandal di FIFA baru-baru ini. Sejumlah pejabat tinggi FIFA, termasuk dua Wakil Presiden FIFA, ditangkap dan ditahan polisi Swiss pada Rabu pagi, 27 Mei 2015, karena diduga terlibat kasus penyuapan dan pencucian uang. Penangkapan dan penahanan itu dilakukan atas pemintaan polisi Amerika Serikat, yang ingin mengekstradisi mereka ke AS.

Konferensi pers itu dilakukan untuk mempromosikan Piala Dunia U-20 yang akan berlangsung di Selandia Baru pada 30 Mei-20 Juni 2015. Piala Dunia U-20 pernah memunculkan Lionel Messi, yang kemudian menjadi ikon sepak bola dunia. Namun para wartawan setempat memberondong para pejabat FIFA yang hadir dengan pertanyaan seputar skandal yang sedang menimpa FIFA sehingga enam pejabatnya ditangkap dan ditahan polisi Swiss.

"Di sini kita tidak ingin menjawab pertanyaan apa pun yang berkaitan dengan hal itu," kata Ketua Panitia Piala Dunia U-20 FIFA Marion Mayer-Vorfelder kepada para reporter di Auckland. "Semua pertanyaan tentang hal itu sebaiknya ditanyakan ke rekan-rekan kami di Zurich (Swiss). Kami ingin berfokus pada Piala Dunia U-20 selagi tim-tim terbaik dunia ada di sini.”

Manajer Operasional Media FIFA Monika Huser berulang kali menyatakan mereka tidak terkait dengan para bos mereka di Swiss. “Kami tidak ingin membicarakan soal itu,” katanya. “Kita tidak bisa berbicara tentang apa yang baru saja terjadi di Zurich, meskipun kita ingin membicarakannya lebih jauh. Kami sedang menunggu arahan lebih lanjut.”

FIFA kini dalam kemelut menyusul penangkapan dan penahanan tujuh pejabat terasnya oleh polisi Swiss. Mereka dicurigai menerima suap 150 juta dolar Amerika atau sekitar Rp 1,9 triliun selama 24 tahun. Kontroversi ini telah menodai Kongres FIFA, yang salah satu agendanya adalah pemilihan presiden organisasi itu, Jumat, 29 Mei 2015.

Mulanya para ofisial sepak bola dan politikus Selandia Baru berusaha mengambil jarak dari skandal di FIFA itu dengan mengulang-ulang pesan bahwa hal itu tidak akan berdampak terhadap Piala Dunia U-20 di Selandia Baru. “Kami tidak mengambil langkah antisipasi dalam kaitan dengan kejadian di Zurich,” tutur ketua panitia Piala Dunia U-20 setempat, Dave Beeche. “Situasinya terus berkembang. Namun kami berfokus pada tugas kami dan sedang melakukan persiapan akhir untuk memastikan kegiatan ini menjadi hebat.”

Sponsor lokal yang dihubungi Reuters juga menolak membicarakan skandal itu. Para politikus negeri itu pun menyatakan korelasi kejadian di Swiss dengan Piala Dunia U-20 di Selandia Baru tipis.

REUTERS | AGUS BAHARUDIN

Berita terkait

Korupsi di FIFA, Sepp Blatter dan Michel Platini Mulai Disidang

8 Juni 2022

Korupsi di FIFA, Sepp Blatter dan Michel Platini Mulai Disidang

Mantan Presiden FIFA Sepp Blatter dan mantan Presiden UEFA Michel Platini dijadwalkan menghadiri persidangan di pengadilan Swiss, Rabu, 8 Juni 2022.

Baca Selengkapnya

Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

3 Agustus 2020

Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

Badan sepak bola dunia FIFA menyatakan pihak berwenang Swiss tidak mempunyai alasan untuk meluncurkan penyelidikan kriminal atas Gianni Infantino.

Baca Selengkapnya

Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

26 Mei 2020

Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

Badan sepak bola dunia (FIFA) menskors presiden federasi sepak bola Haiti Yves Jean-Bart terkait kasus pelecehan seks.

Baca Selengkapnya

Rusia dan Qatar Bantah Isu Suap di Piala Dunia 2018 dan 2022

8 April 2020

Rusia dan Qatar Bantah Isu Suap di Piala Dunia 2018 dan 2022

Rusia dan Qatar membantah isu bahwa mereka melakukan suap untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

Baca Selengkapnya

Skandal Suap FIFA Untuk Piala Dunia 2018 dan 2022 Terkuak Lagi

7 April 2020

Skandal Suap FIFA Untuk Piala Dunia 2018 dan 2022 Terkuak Lagi

Empat mantan anggota Komite Eksekutif FIFA disebut menerima suap hingga jutaan dolar Amerika untuk pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2022, Ini Kecurangan yang Dituduhkan ke Qatar

31 Juli 2018

Piala Dunia 2022, Ini Kecurangan yang Dituduhkan ke Qatar

Tim pencalonan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 dituduh menggunakan cara-cara kotor untuk menang.

Baca Selengkapnya

Boikot Bertambah Mendekati Pembukaan, Piala Dunia 2018 Batal?

27 Maret 2018

Boikot Bertambah Mendekati Pembukaan, Piala Dunia 2018 Batal?

Negara-negara yang menyatakan akan melakukan boikot bertambah ketika Piala Dunia 2018 tinggal tiga bulan lagi.

Baca Selengkapnya

Presiden FIFA: Piala Dunia 2018 Tak Akan Jadi Ajang Perang

19 Maret 2018

Presiden FIFA: Piala Dunia 2018 Tak Akan Jadi Ajang Perang

Presiden FIFA Gianni Infantino menegaskan kecemasan terhadap potensi bentrok suporter Rusia dan Inggris tak akan terjadi di Piala Dunia 2018.

Baca Selengkapnya

FIFA Didesak Batalkan Chechnya sebagai Markas Timnas Mesir

13 Februari 2018

FIFA Didesak Batalkan Chechnya sebagai Markas Timnas Mesir

Keputusan FIFA untuk mengijinkan ibukota Chechnya, Grozny, sebagai markas Timnas Mesir mengundang protes.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2018: Peluang Arab Saudi di Mata Sami Al-Jaber

3 Februari 2018

Piala Dunia 2018: Peluang Arab Saudi di Mata Sami Al-Jaber

Sami Al-Jaber bangga tim Arab Saudi bisa bermain pada partai pembukaan Piala Dunia 2018.

Baca Selengkapnya