Temui AFC, DPRP Papua Tanyakan Kasus Persipura

Reporter

Sabtu, 13 Juni 2015 00:46 WIB

Persipuramania membawa karangan bunga saat berunjuk rasa di Taman Imbi, Jayapura, 26 Mei 2015. Mereka kecewa karena Persipura terancam gagal menjamu Pahang FA dalam laga 16 besar AFC Cup di Stadion Mandala. TEMPO/Cunding Levi

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga bersama Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua akhirnya bisa bertemu dengan pengurus AFC (Federasi Sepak Bola Asia) di Kuala Lumpur, Jumat, 12 Juni 2015. Dalam pertemuan itu dibahas masalah batalnya pertandingan babak 16 besar Piala AFC antara Persipura Jayapura melawan Pahang FA pada 26 Mei 2015.

Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan, Gatot S. Dewa Broto, mengatakan pertemuan itu berlangsung dalam suasana persahabatan. Gatot menuturkan dalam pertemuan itu anggota DPRP Papua Yan Parmenas Mandenas dan Kamasan Yacob Komboy meminta keadilan dan meminta pertandingan itu dijadwalkan ulang. Mereka juga menyampaikan masyarakat Papua sangat kecewa dengan batalnya pertandingan itu.

AFC yang diwakili Dato' Windsor John (Deputi Sekjen AFC) yang didampingi oleh Sanjeevan Balasinggam (Direktur Bidang Asosiasi dan Pengembangan Anggota AFC) dan Benoit Pasquier (Direktur Legal AFC) memberi respon langsung. "AFC menjelaskan bahwa tidak ada maksud untuk menjatuhkan keputusan kemenangan WO pada Pahang FA secara tidak adil. Menurutnya, keputusa tersebut diambil oleh Exco AFC dan semata-mata berdasarkan regulasi AFC dan bukan karena adanya kejadian kegiatan keolahragaan PSSI yang sedang dibekukan oleh Kemenpora," tulis Gatot yang ikut dalam pertemuan itu dalam rilis resmi Kemenpora, Jumat malam, 12 Juni 2015.

AFC memberikan penjelasannya terkait keputusannya itu. Mereka mengatakan bahwa seluruh federasi anggota AFC dan klub yang bertanding di kompetisi AFC seharusnya sudah mengetahui regulasi yang ada dan konsekuensinya. Selain itu, jadwal pertandingan yang sudah tersusun lama tidak boleh menjadi alasan bagi PSSI dan Persipura untuk tidak mempersiapkan diri seandainya ada klubnya yang menjadi tuan rumah pertandingan. "Artinya, ada kewajiban dari federasi (PSSI) dan klubnya (Persipura) untuk menjamin pengurusannya seawal mungkin baik diminta atau tidak diminta khususnya dalam bersinergis dengan pihak imigrasi," kata Gatot.

Menurut Gatot, AFC sama sekali tidak menyebutkan adanya kesalahan pada Kemenpora melainkan justru ditimpakan pada federasi dan klub. Bahwasanya saat itu sedang dibekukan, faktanya PSSI masih beraktivitas di perafilan setempat (PTUN) dan menghadiri Kongres FIFA. "Bahwasanya kejadiannya itu berlangsung pada saat kegiatan keolahragaan PSSI sedang dibekukan oleh Kemenpora adalah betul faktanya. Namun itu bukan titik krusialnya menurut AFC, meskipun faktanya kemudian PSSI memang disanksi oleh FIFA sehingga konsekuensinya tidak boleh ada klub atau timnas dari Indonesia yang boleh berlaga di event internasional terkecuali di Sea Games 2015 di Singapura," ia menjelaskan.

Gatot yang menjadi wakil Menpora didampingi Tri Gustono (Kepala Pensosbud KBRI di Kuala Lumpur) bersama dua anggota DPRP Papua itu juga meberi penjelasan kepada AFC terkait perkembangan terbaru sepak bola Indonesia setelah rapat kerja Menpora dengan Komisi X DPR RI pada tanggal 10 Juni 2015. "AFC mengapresiasi hasil pertemuan di DPR RI tersebut. AFC sangat sedih bahwasanya Persipura terkena masalah saat jelang laga dengan Pahang FC, karena AFC sangat mengenal reputasi kualitas dan prestasi Persipura," ujarnya.

AFC, Gatot menambahkan, meminta kegagalan pertandingan Persipura dengan Pahang FA itu dijadikan pelajaran berharga. Federasi dan klub harus benar-benar mematuhi peraturan kompetisi AFC. "Delegasi Indonesia pun akhirnya bisa memahami sepenuhnya keputusan AFC, karena sudah sangat jelas duduk persoalannya," kata Gatot.

Poin penting yang bagi sepak bola Indonesia, menurut Gatot, AFC sangat terbuka dan bermaksud mendorong komunikasi lebih intensif antara AFC dengan PSSI, klub dan pemerintah Indonesia. "Menurut AFC masing-masing pihak memiliki kewenangannya sendiri-sendiri atau dengan kata lain tidak boleh saling superior satu sama lain," ujar dia.

Sebelumnya, pada 9 Juni 2015, perwakilan Kemenpora yang dipimpin langsung Sekretaris Menpora Alfitra Salamm bersama Anggota DPRP Provinsi Papua berusaha menemui pengurus AFC di markasnya Kuala Lumpur. Akan tetapi, saat itu, meskipun sehari sebelumnya telah mengirim surat resmi permintaan bertemu AFC, mereka belum mau bertemu. Mereka baru bisa ditemui tiga hari kemudian.

RINA WIDIASTUTI

Berita terkait

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

20 menit lalu

Para Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana

Presiden Jokowi mengundang relawan dan Menteri untuk hadir ke Istana menyaksikan dan nonton bareng semifinal AFC U-23 Indonesia lawan Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

Cara Shin Tae-yong Meramu Pemain Muda Dinilai Jadi Kunci Naikkan Level TImnas Indonesia di Asia

2 hari lalu

Cara Shin Tae-yong Meramu Pemain Muda Dinilai Jadi Kunci Naikkan Level TImnas Indonesia di Asia

Ronny Pangemanan menilai kombinasi pemain muda lokal dan naturalisasi di bawah arahan Shin Tae-yong melahirkan Timnas Indonesia yang bagus.

Baca Selengkapnya

Profil 3 Pemain Korea yang Diwaspadai Shin Tae-yong di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

4 hari lalu

Profil 3 Pemain Korea yang Diwaspadai Shin Tae-yong di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Shin Tae-yong memandang Korea Selatan akan menjadi lawan yang sulit bagi timnas U-23 Indonesia di perempat final Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas Indonesia vs Korea Selatan, Duel Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hong

4 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas Indonesia vs Korea Selatan, Duel Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hong

Timnas Indonesia bertemu Korea Selatan di perempatfinal Piala Asia u-23 2024. Ini profil Shin Tae-yong dan Hwang Sun-hong

Baca Selengkapnya

Nathan Tjoe-A-On Hengkang dari Timnas U-23, Simak Profil Klubnya SC Heerenveen

6 hari lalu

Nathan Tjoe-A-On Hengkang dari Timnas U-23, Simak Profil Klubnya SC Heerenveen

Nathan Tjoe-A-On meninggalkan timnas U-23 Indonesia usai lolos ke perempat final Piala Asia. Ia kembali ke klubnya, SC Heerenveen di Belanda

Baca Selengkapnya

Saat Jokowi Masih Ngantuk Nonton Timnas U-23 tapi Harus Panen Jagung

7 hari lalu

Saat Jokowi Masih Ngantuk Nonton Timnas U-23 tapi Harus Panen Jagung

Presiden Jokowi menjalankan agenda dia sebagai kepala negara hari ini terlepas kondisi kantuk usai menonton Timnas U-23 yang berlaga di Piala Asia semalam.

Baca Selengkapnya

Detik-detik Laga Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U-23, Siapa Lolos dari Lubang Jarum?

7 hari lalu

Detik-detik Laga Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U-23, Siapa Lolos dari Lubang Jarum?

Pelatih timnas Yordania-U23 Abdallah Abu Zema menilai timnas Indonesia U-23 Indonesia adalah yang lawan sulit. Siapa keluar sebagai pemenang?

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Laga Australia vs Yordania Berakhir Imbang 0-0

13 hari lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Laga Australia vs Yordania Berakhir Imbang 0-0

Laga pembuka Piala Asia U-23 2024 antara Australia melawan Yordania berakhir imbang tanpa gol.

Baca Selengkapnya

Profil M. Tahir, Gelandang Bertahan dari Papua yang Bawa PSBS Biak Juara Liga 2

19 hari lalu

Profil M. Tahir, Gelandang Bertahan dari Papua yang Bawa PSBS Biak Juara Liga 2

M. Tahir adalah seorang pesepakbola profesional Indonesia yang saat ini bermain untuk klub PSBS Biak di Liga 1, berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Beri Sinyal Kembali Latih Timnas Vietnam, Ini Profil Park Hang-seo

32 hari lalu

Beri Sinyal Kembali Latih Timnas Vietnam, Ini Profil Park Hang-seo

Park Hang-seo beri sinyal akan kembali latih timnas Vietnam, setelah digilas timnas Indonesia di penyisihan Piala Dunia lalu.

Baca Selengkapnya