Tiga Petinggi FIFA Diskors, Ini Alasannya

Reporter

Kamis, 8 Oktober 2015 19:48 WIB

Presiden FIFA Sepp Blatter dihujani uang kertas palsu yang dilemparkan oleh komedian Inggris Lee Nelson saat konferensi pers setelah Rapat Komite Eksekutif FIFA Luar Biasa di Markas FIFA di Zurich, Swiss, 20 Juli 2015. REUTERS/Arnd Wiegmann

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Etik Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) akhirnya menjatuhkan sanksi kepada Presiden FIFA Sepp Blatter, Wakil Presiden Michel Platini, dan Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke berupa skors selama 90 hari.

"Dasar keputusan ini adalah investigasi yang telah dan sedang dilakukan Komite Etik FIFA," demikian pernyataan resmi FIFA, seperti dikutip dari BBC, 7 Oktober 2015. "Sanksi bisa diperpanjang tidak lebih dari 45 hari."

Blatter diduga terlibat dalam penyalahgunaan dana hak siar televisi Piala Dunia 2010. Sedangkan Platini diduga mendapat "uang tak jelas" sebesar 1,3 juta pound sterling pada 2011.

Adapun Valcke tersandung kasus harga tiket Piala Dunia 2018. Menurut The Guardian, Valcke berencana menjual tiket Piala Dunia 2018 Rusia di atas harga normal. Valcke sendiri sudah dibebastugaskan dari jabatannya pada 17 September lalu.

Selain ketiga orang ini, Komite Etik FIFA menskors Chung Mong Joon selama 6 tahun plus denda sebesar 67 ribu pound atau sekitar Rp 1,4 miliar. Chung pernah menjabat Wakil Presiden FIFA selama 17 tahun.

Konglomerat asal Korea Selatan ini diduga mendukung Korea Selatan saat bidding penentuan tuan rumah Piala Dunia 2022 pada 2010. Saat itu, ia masih menjabat Wakil Presiden FIFA.

Bentuk dukungan Chung terhadap Korea Selatan berupa program Global Football Fund, sebuah proyek pembangunan fasilitas olahraga senilai US$ 777 juta.

Program berbujet jumbo ini terungkap saat pengacara asal Amerika Serikat, Michael Garcia, menemukan surat yang dikirim Chung kepada sejumlah anggota Komite Eksekutif FIFA pada 2010.

Meskipun pada akhirnya Korea Selatan gagal terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, Chung tetap dianggap bersalah karena, sebagai Wakil Presiden FIFA ketika itu, ia semestinya bersikap netral.

Sampai Kamis malam ini, belum ada tanggapan dari Blatter, Platini, Valcke, ataupun Chung. Namun Blatter dikabarkan sudah mengetahui dirinya akan diskors sejak kemarin.

Sanksi ini terasa lebih menohok bagi Platini dan Chung karena keduanya sudah menyatakan diri akan mengikuti bursa pemilihan Presiden FIFA pada 26 Februari mendatang.

Sanksi ini, tentu saja, mencoreng kredibilitas mereka. Padahal Platini dan Chung sama-sama mengkampanyekan FIFA yang lebih bersih. Sungguh ironis.

THE GUARDIAN | BBC | DWI AGUSTIAR

Berita terkait

Sepp Blatter Mengaku Gagal Melindungi Sepak Bola dari Intervensi Politik dan Bisnis

21 Desember 2022

Sepp Blatter Mengaku Gagal Melindungi Sepak Bola dari Intervensi Politik dan Bisnis

Sepp Blatter mengatakan telah mencoba mengendalikan bisnis tetapi telah berulang kali gagal.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Pemilihan Qatar sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2022 dan Skandal Suap FIFA

12 November 2022

Kilas Balik Pemilihan Qatar sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2022 dan Skandal Suap FIFA

The Guardian merilis laporan adanya dugaan suap kepada para pejabat FIFA untuk memilih Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

Baca Selengkapnya

Sepp Blatter Sebut Qatar Sebagai Pilihan Buruk untuk Piala Dunia 2022

9 November 2022

Sepp Blatter Sebut Qatar Sebagai Pilihan Buruk untuk Piala Dunia 2022

Mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter, mengatakan seharusnya yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 adalah Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Profil Gianni Infantino, Presiden FIFA yang Bertemu Presiden Jokowi

19 Oktober 2022

Profil Gianni Infantino, Presiden FIFA yang Bertemu Presiden Jokowi

Gianni Infantino bertemu Presiden Jokowi bicarakan persepakbolaan nasional setelah Tragedi Kanjuruhan. Ini profil Presiden FIFA.

Baca Selengkapnya

Korupsi di FIFA, Sepp Blatter dan Michel Platini Mulai Disidang

8 Juni 2022

Korupsi di FIFA, Sepp Blatter dan Michel Platini Mulai Disidang

Mantan Presiden FIFA Sepp Blatter dan mantan Presiden UEFA Michel Platini dijadwalkan menghadiri persidangan di pengadilan Swiss, Rabu, 8 Juni 2022.

Baca Selengkapnya

FIFA Ajukan Gugatan Kriminal pada Mantan Presidennya, Sepp Blatter

22 Desember 2020

FIFA Ajukan Gugatan Kriminal pada Mantan Presidennya, Sepp Blatter

Badan sepak bola dunia atau FIFA mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan gugatan kriminal terhadap mantan presidennya, Sepp Blatter.

Baca Selengkapnya

Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

3 Agustus 2020

Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

Badan sepak bola dunia FIFA menyatakan pihak berwenang Swiss tidak mempunyai alasan untuk meluncurkan penyelidikan kriminal atas Gianni Infantino.

Baca Selengkapnya

Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

26 Mei 2020

Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

Badan sepak bola dunia (FIFA) menskors presiden federasi sepak bola Haiti Yves Jean-Bart terkait kasus pelecehan seks.

Baca Selengkapnya

FIFA Desak Swiss Lanjutkan Penyelidikan Kasus Hukum Sepp Blatter

3 Mei 2020

FIFA Desak Swiss Lanjutkan Penyelidikan Kasus Hukum Sepp Blatter

Badan Sepak Bola Dunia atau FIFA mendesak Kejaksaan Agung Swiss melanjutkan proses penyelidikannya terhadap kasus pelanggaran hukum Sepp Blatter.

Baca Selengkapnya

Rusia dan Qatar Bantah Isu Suap di Piala Dunia 2018 dan 2022

8 April 2020

Rusia dan Qatar Bantah Isu Suap di Piala Dunia 2018 dan 2022

Rusia dan Qatar membantah isu bahwa mereka melakukan suap untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

Baca Selengkapnya