TEMPO.CO, Zurich - Sepp Blatter mengatakan akan mundur sebagai presiden badan sepak bola dunia, FIFA, karena skandal korupsi. Pria asal Swiss berusia 79 tahun itu juga meminta digelar Kongres Luar Biasa FIFA secepat mungkin untuk memilih presiden baru.
Blatter terpilih untuk kelima kalinya sebagai Presiden FIFA dalam pemilihan di markas mereka di Zurich, Swiss, meski tujuh pejabat teras FIFA telah ditangkap pada dua hari sebelumnya oleh otoritas keamanan di sana atas permintaan pihak Amerika Serikat yang sudah lama menyelidiki tindakan korupsi mereka. (Baca: Sepp Blatter akan Mundur dari FIFA, Apa Kata Kemenpora?)
Blater mengatakan dalam konferensi persnya, Rabu, 3 Juni 2015, “Mandat saya tampaknya tidak didukung oleh semua orang. Kongres Luar Biasa FIFA berikutnya akan berlangsung di Mexico City pada 13 Mei 2016.” (Baca: Kongres FIFA, Skandal Korupsi dan Teror Bom)
“Hal ini akan menciptakan penundaan yang tidak perlu. Saya akan mendesak Komite Eksekutif untuk mengatur Kongres Luar Biasa buat pemilihan pengganti saya pada kesempatan pertama,” ucap Blatter. (Baca: Mafia di FIFA Sudah Mirip Kartel Narkoba?)
Hal itu membuat Kongres Luar Biasa akan dipercepat antara Desember 2015 dan Maret 2016.
BBC | GUARDIAN | HARI PRASETYO