TEMPO.CO , Jakarta:Bayern Munich dan Paris Saint-Germain (PSG) ternyata sempat merayu gelandang Kevin De Bruyne untuk bergabung. Sayangnya, De Bruyne memutuskan menandatangani kontrak dengan Manchester City senilai 54 juta poundsterling atau Rp 1,1 triliun.
Manajer De Bruyne Patrick De Koster mengatakan sempat mendengar Bayern tertarik pada De Bruyne. “Saya kemudian menemui mereka. Kami berunding dengan cepat. Tapi, dua hari kemudian Bayern memutuskan tidak,” kata De Koster, seperti diberitakan sporza.
PSG juga mengaku tertarik dengan De Bruyne. Kabar itu bahkan sempat mengejutkan Manchester City. De Koster membantah sengaja membocorkan ketertarikan Bayern Munich dan PSG untuk meningkatkan nilai kontrak De Bruyne.
“Pemilik PSG dan Manchester City saling mengenal,” ujar Koster menerangkan penyebab keterkejutan Manchester City.
Tingginya tawaran Manchester City juga turut berperan dalam membawa De Bruyne kembali merumput di Liga Premier Inggris. “Kami bahkan tidak dapat menawarkan dia gaji separuh dari yang Manchester tawarkan,” kata Direktur Olahraga Wolfsburg, Klaus Allofs, seperti diberitakan laman ESPNFC.
Ia menambahkan, menaikan gaji De Bruyne akan mengacaukan struktur gaji mereka. “Gaji tinggi itu bertentangan dengan keyakinan kami. Kami sempat berpikir dapat mempertahankan dia setahun lagi, tapi kami menyadari kini kami harus merelakannya,” kata Allofs.
Kevin De Bruyne sempat bergabung dengan Liga Premier Inggris ketika membela Chelsea pada 2012. Setelahnya, Chelsea meminjamkannya pada Werder Bremen. Pada 2014, ia menandatangani kontrak dengan Wollfsburg dengan nilai 18 juta poundsterling atau Rp 389 miliar. Tahun ini, De Bruyne mendapat penghargaan sebagai Footballer of the Year di Jerman.
De Bruyne terkenal dengan kemampuannya menjadi gelandang penyerang. Media sering menyebutnya sebagai pesepakbola modern terbaik karena memiliki jangkauan luas. Terlebih, ia memiliki kemampuan menendang bola jarak jauh yang handal.
ESPN| GURUH RIYANTO