Perusahaan Israel Minta Argentina Dicoret dari Piala Dunia 2018

Reporter

Terjemahan

Editor

Nurdin Saleh

Jumat, 8 Juni 2018 11:45 WIB

Pemain Argentina Giovanni Lo Celso dan Lionel Messi. (AP Photo/Natacha Pisarenko)

TEMPO.CO, Jakarta - Pembatalan laga uji coba antara Timnas Argentina dan Israel masih berbuntut. Perusahaan Israel yang jadi penyelenggara pertandingan itu, Comtec Grup, akan mengadu ke badan sepak bola dunia (FIFA) dan meminta agar Argentina dicoret dari Piala Dunia 2018.

Laga uji coba itu sedianya akan digelar di Yerusalem Sabtu besok. Pertandingan itu merupakan bagian dari persiapan Argentina menghadapi Piala Dunia 2018. Namun karena diselenggarakan di lokasi yang masih jadi konflik, pelaksanaannya menuai protes.

Baca: Ketika Messi dan Argentina Terjepit Konflik Israel Vs Palestina

Palestina menuding Argentina telah membiarkan dirinya jadi alat politik Israel. Mereka pun mengancam akan membakar foto dan kaos Lionel Messi bila pemain itu tampil di laga uji coba tersebut.

Argentina kemudian memutuskan membatalkan uji coba itu pada Rabu lalu. Mereka memilih mengganti uji coba itu dengan latihan di Barcelona, Spanyol.

Israel tak puas. Mereka menyebut Palestina telah melakukan "teror sepak bola" membuat pertandingan itu dibatalkan. Comtec Grup, yang didukung oleh Federasi Sepak Bola Israel, akhirnya memutuskan untuk mengadu ke FIFA karena merasa dirugikan dengan pembatalan itu.

Baca: Laga Argentina Vs Israel Batal, Palestina: Terima Kasih Messi Cs

Comtec mengaku sudah membayar US$ 2 juta kepada Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA). Seluruh tiket untuk laga uji coba tersebut sudah habis terjual. Karena itu perusahaan itu yang berdiri sejak 1982 itu meminta FIFA mencoret Argentina dari Piala Dunia karena menganggap negara itu sudah melakukan "diskriminasi keagamaan".

Advertising
Advertising

Sementara itu, pandangan di dalam negeri Israel sendiri terpecah terkait pembatalan laga uji coba itu. Sejumlah pejabat tinggi negara, seperti Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman, menuding Argentina telah tunduk pada desakan suporter teroris pendukung anti-semit.

Baca: Lionel Messi: Argentina Bukan Favorit di Piala Dunia 2018

Namun muncul pula pihak yang menganggap bahwa Menteri Olahraga dan Kebudayaan Israel, Mirian Regev, ikut bersalah dalam kasus itu. Sang Menteri dinilai telah melakukan politisasi sepak bola dengan memindahkan lokasi pertandingan dari Haifa ke Yerusalem. Padahal, saat ini pemindahan ibu kota Israel ke Yerusalem masih mendapat tentangan dari dunia internasional.

Yitzhak Herzog, anggota Partai Buruh, antara lain menyebut langkah Regev itu sebagai "gol bunuh diri yang spektakuler'. Sedangkan Ketua Partai Buruh, Avi Gabbay, meminta menyerukan dilakukan investigasi atas Regev terkait kecurigaan korupsi yang dilakukannya. Regev kemudian membalas komentar itu dengan menyebut dua anggota Knesset itu sebagai "kuda troya yang membantu teroris."

Argentina sendiri dipastikan tidak akan melakukan uji coba lagi setelah laga melawan Israel dibatalkan. Mereka selanjutnya akan menjalani pertandingan pertama Piala Dunia 2018 melawan Islandia pada Sabtu, 16 Juni 2018, pukul 20 00 WIB.

TELESURTV

Berita terkait

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

20 menit lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

50 menit lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

1 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

2 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

2 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

2 jam lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Laporan Investigasi: Indonesia Impor Spyware dari Perusahaan Israel

3 jam lalu

Laporan Investigasi: Indonesia Impor Spyware dari Perusahaan Israel

Indonesia dikabarkan tengah mengimpor Indonesia tengah mengimpor sejumlah produk spyware dan pengawasan yang sangat invasif dari Israel.

Baca Selengkapnya