Cerita Jatuh Bangun Harry Maguire dan Kelebihannya dari Bek Lain
Reporter
Irfan Budiman
Editor
Nurdin Saleh
Rabu, 7 Agustus 2019 14:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Perjalanan Harry Maguire hingga menjadi bek termahal saat dibeli Manchester United adalah contoh sempurna dari ujaran "kegagalan adalah sukses yang tertunda". Dalam awal kipranya ia pernah ditolak dan dianggap tak potensial.
Ceritanya bermula dari Huddersfield saat Maguire masih remaja. Klub itu mencoret namanya. Harry Maguire, yang tengah dicoba untuk mereka pakai, dianggap lamban. Kecepatannya tidak istimewa. Maguire tak masuk hitungan. Rencana kontrak senilai 1 juta pound sterling pun dibatalkan.
Namun Sheffield United, pada 2011 itu, melihatnya berbeda. Di tengah kekurangannya itu, mereka menilai Maguire punya kelebihan, yakni membaca permainan dengan baik. "Dia anak pintar, pemain sepak bola yang pintar,” kata bekas Manajer Sheffield United, Micky Adams.
Menurut Adams, Maguire adalah pemain yang mau belajar. Kemampuannya pun dianggap hebat. “Dia bisa menyerap semua yang diinginkan pelatih,” katanya.
Maguire pun diberi kesempatan bermain di laga Championship saat berusia 18 tahun. Tapi kualitas kepemimpinan dan kemampuannya membaca permainan di lapangan sudah terlihat.
Bekas Direktur Akademi Sheffield United, Travis Binnion, yang melatihnya saat berusia 16 tahun, masih mengingat Maguire sebagai anak yang memiliki kepercayaan diri dan kedewasaan di usianya yang masih muda.
Menurut dia, Maguire selalu ingin menjadi yang terbaik selama berlatih. “Dia memang tidak memiliki kecepatan, tapi smart. Dia selalu memiliki kepercayaan diri. Tak mengherankan melihat dia melaju menuju puncak,” katanya.
Saat bermain untuk Sheffield United, Maguire pun berhadapan dengan Manchester United dalam laga Piala FA Junior pada 2011. Di lapangan, dia bermain melawan Paul Pogba, Jesse Lingard, dan Ravel Morrison.
Meski Sheffield kalah, permainan Maguire menuai banyak pujian. Salah satunya datang dari Sir Alex Ferguson yang menyaksikan pertandingan itu. Legenda Setan Merah itu berujar Maguire memiliki semua persyaratan untuk menjadi pemain hebat.
Namun tak mudah bagi dia untuk mewujudkan kata-kata Fergie itu. Selama tiga musim dia bermain di League One bersama Sheffield sebelum akhirnya direkrut Hull City pada 2014. Saat itulah dia merasakan bermain di Liga Primer.
Dua tahun lalu, dia pun pindah ke Leicester City dengan bayaran 17 juta pound. Kariernya kian melejit setelah ia masuk radar Gareth Southgate di tim nasional Inggris.
Kini dia pun dihargai sebagai pemain belakang termahal di dunia. “Yang membuat harganya sangat mahal adalah kemampuannya dalam mendistribusikan bola dari belakang,” kata Michael Dawson, yang pernah bermain bersama Maguire di Hull City
Menurut dia, Maguire bisa membawa bola dari belakang. “Dia merasa nyaman di area yang sempit dan bisa membawa keluar dari beragam masalah di belakang. Itulah yang membuatnya menjadi pemain yang hebat,” katanya.
Tapi apakah harga Rp 1,4 triliun itu pantas?
Maguire mungkin bukan pemain belakang yang komplet. Tapi dia bisa memenuhi apa yang diperlukan Manchester United, yakni duel udara dan kemampuannya dalam mengangkat kepercayaan diri tim.
Dawson melihat semua itu pada diri Maguire. “Dia adalah pemain yang pergi ke ruang ganti dan membuat keadaan di sana menjadi baik,” kata Dawson. “Jangan heran bila suatu hari nanti dia bisa menjadi kapten di sana."
Selanjutnya: Statistik Maguire vs Bek MU dan bek Eropa lainnya
<!--more-->
Lebih Bagus dari Bek United
Dibanding bek yang ada di Manchester United, Maguire tentu lebih bagus. Musim lalu, di Leicester, dia lebih banyak memenangi duel—termasuk duel di udara dan sapu bersih di belakang—ketimbang Victor Lindelof, Chris Smalling, Phil Jones, dan Eric Bailly
Maguire Vs Pemain Belakang Man United pada Musim Lalu | |||||
| |||||
Maguire | Lindelof | Smalling | Jones | Bailly | |
Duel di udara | 4,1 | 2,4 | 4,3 | 3,3 | 1,8 |
Berebut bola | 6,3 | 4,5 | 5,9 | 5,6 | 5,2 |
Amankan lini belakang | 5,3 | 4,1 | 4,5 | 4,4 | 5,2 |
Operan | 61 | 52 | 40 | 54 | 43 |
Maguire Dibanding Bek Klub Eropa
Diadu kemampuannya dengan bek-bek klub besar Eropa, ternyata, menurut catatan Opta, statistik Maguire dinilai mampu bersaing. Satu kelebihannya adalah duel-duel di udara
Statistik Sejak Musim 2016/2017 | |||||
| |||||
Maguire | Van Dijk | Ramos | Pique | De Ligt | |
Menit bermain | 8,326 | 7,492 | 7,253 | 7,975 | 6,447 |
Tackling | 148 | 102 | 122 | 116 | 82 |
Duel Udara (%) | 71% | 74% | 65% | 71% | 62% |
Intercept | 148 | 141 | 141 | 104 | 107 |
Membuang bola | 469 | 499 | 268 | 376 | 317 |
Blunder | 1 | 1 | 1 |
Kemampuan Mencetak Gol
Bermain untuk Leicester sejak 2016, Harry Maguire memberikan kontribusi 13 gol, 7 gol, dan 6 assist. Hanya Sergio Ramos dengan 17 gol yang mengungguli dia.
Gol dan Assist Sejak Musim 2016/2017 | |||||
Maguire | Van Dijk | Ramos | Pique | De Ligt | |
Gol | 7 | 5 | 17 | 8 | 8 |
Assist | 6 | 2 | 2 | 2 | 3 |
Total | 13 | 7 | 19 | 10 | 11 |
BBC | DAILYMAIL | OPTA | IRFAN BUDIMAN