Pelatih Djadjang Nurdjaman memimpin latihan Persebaya Surabaya. Antara
TEMPO.CO, Surabaya-Manajemen Persebaya Surabaya memecat pelatih Djadjang Nurdjaman hanya beberapa jam setelah tim berjulukan Green Force itu ditahan imbang 2-2 Madura United di kandangnya, Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu, 10 Agustus 2019. Pemecatan itu diumumkan lewat laman resmi klub.
Ditemui di Lapangan Polda Jawa Timur, Senin sore, 12 Agustus 2019, manajer Persebaya Candra Wahyudi mengatakan tidak terburu-buru merekrut pelatih baru mengingat putaran pertama Liga 1 masih menyisahkan beberapa laga. "Masih punya waktu 4 pertandingan," katanya.
Disinggung seperti apa karakter pelatih anyar yang dicari, Candra masih bungkam. "Yang pasti secara regulasi kami harus mencari pelatih berlisensi A AFC. Nggak harus asing atau lokal. Yang penting memenuhi persyaratan," kata pria asal Bojonegoro itu.
Menurut Candra, ada banyak pertimbangan merekrut pelatih baru mengingat kondisi tim dan situasi kompetisi sepak bola Indonesia seperti sekarang. "Pasti ada plus-minus nyari sosok pelatih. Apakah sudah pernah melatih di Indonesia atau baru."
Mantan jurnalis sebuah koran di Jawa Timur ini mengaku ada seorang pelatih asing yang sudah menghubungi manajemen. Namun Candra masih enggan menyebutkan nama pelatih tersebut. "Ada. Tapi semuanya masih dalam proses," katanya.
Pascapemecetan pelatih yang akrab disapa Djanur itu, manajemen sementara menunjuk asisten pelatih Bejo Sugiantoro sebagai karteker. Bejo sudah terlihat memimpin latihan Ruben Sanadi dan kawan-kawan di Lapangan Polda Jatim.
Salah satu legenda hidup Persebaya tersebut akan menjalani laga perdana sebagai karteker melawan musuh bebuyutan, Arema FC, pada Kamis mendatang, 15 Agustus 2019. Ini adalah kali kedua Bejo menjabat karteker. Musim lalu dia juga menjabat karteker menggantikan pelatih Alfredi Vera.