Piala Dunia U-17 2023: Jadwal dan Preview Spanyol vs Jerman di Perempat Final Jumat Hari Ini

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Jumat, 24 November 2023 06:18 WIB

Timnas Spanyol U-17. Doc. LOC WCU17/RKY

TEMPO.CO, Jakarta - Pertandingan Spanyol vs Jerman akan hadir pada babak perempat final Piala Dunia U-17 2023 di Jakarta International Stadium, Jumat, 24 November. Kedua tim akan berhadapan mulai 15.30 WIB, dengan disiarkan langsung SCTV dan Indosiar.

Jerman maupun Spanyol sama-sama memburu gelar juara Piala Dunia U-17 perdana mereka. Lima bulan lalu, Jerman menjuarai Euro U-17 tahun ini, sedangkan Spanyol hanya sampai semifinal setelah dijegal Prancis.

Namun, dalam babak kualifikasi Euro U-17 itu, Jerman dan Spanyol pernah bertemu pada Maret. Spanyol menang 4-3 berkat gol bunuh diri bek kanan Jerman Eric Da Silva Moreira.

Penampilan terbaik Matador Muda dalam Piala Dunia U-17 adalah empat kali runner up dalam kurun waktu 1991-2017. Sedangkan Tim Panser satu kali mencapai runner up pada 1985.

Jerman selalu menang dalam empat pertandingan Piala Dunia U-17 2023 sejauh ini, tapi mereka sering agak kesulitan mengembangkan permainan saat menghadapi tim-tim ngotot berorientasi menekan seperti Meksiko dan Amerika Serikat yang sebenarnya bisa menjadi ujian sebelum menghadapi Spanyol.

Spanyol sendiri menjadi tim terakurat dalam menyalurkan bola dibandingkan dengan tim mana pun dalam turnamen ini.

Mereka memenangkan tiga dari empat pertandingan terdahulunya, sedangkan satunya lagi berakhir seri kala ditantang Uzbekistan dalam fase grup.

Advertising
Advertising

Dua filosofi berbeda

Walaupun ini pertemuan antara dua tim junior, partai ini boleh disebut pembuktian untuk dua filosofi sepak bola yang berbeda.

Penampilan tim muda Spanyol sepanjang Piala Dunia U-17 2023 merepresentasikan filosofi tiki-taka yang sudah merasuk semua tingkatan sepak bola Spanyol, termasuk U-17 mereka.

Faktanya, pelatih Jose Maria Lana setia memasang formasi 4-3-3 sepanjang Piala Dunia U-17 di Indonesia ini. Spanyol U-17 memang mempraktikkan tiki-taka yang diadopsi La Roja sejak 2006 ketika tim seniornya ditukangi Luis Aragones.

Tiki-taka menekankan umpan-umpan pendek dan sentuhan satu dua (one-two touch) untuk mempertahankan penguasaan bola selama mungkin. Dengan cara ini, Spanyol mendominasi permainan dengan penguasaan bola rata-rata tinggi yang sering di atas 70 persen.

Selama Piala Dunia U-17 2023 Spanyol adalah tim yang paling lama menguasai bola dengan proporsi dan tingkat efektivitas tertinggi. Pola 4-3-3 yang dipasangnya membuat Spanyol bisa menerapkan filosofi itu dengan lebih mudah lagi.

Sebaliknya, sepak bola Jerman didasarkan kepada etos kerja dan efisiensi. Pemain-pemain mereka mungkin tak begitu terampil menguasai bola, namun secara teknis sangat kuat.

Jerman bermain lebih pragmatis dengan menunggu lawan melakukan kesalahan. Dua bek sayapnya acap menjadi tumpuan, baik sebagai dirigen serangan, maupun kala membantu membentuk pertahanan yang solid.

Filosofi sepak bola itu terlihat sepanjang tim muda Jerman beraksi dalam Piala Dunia U-17 edisi 2023 di Indonesia.

Dari empat pertandingan terdahulu, Jerman mengambil pendekatan pragmatis, yang sepertinya disesuaikan dengan karakter dan jenis permainan lawan.

Jika tim lawan memiliki catatan berorientasi menekan, maka Jerman memasang unit yang menguatkan lini belakang dalam formasi lima gelandang lewat pola 4-5-1, seperti saat menghadapi Meksiko pada fase grup dan Amerika Serikat pada 16 besar.

Pragmatisme itu malah membuat Jerman tampil mengesankan, dengan empat kali menang dari empat pertandingan setelah memasukkan 12 gol dan kemasukan 4 gol.

Selanjutnya: Ajang para gelandang
<!--more-->
Ajang para gelandang

Pelatih Spanyol Jose Maria Lana kemungkinan memasang lagi formasi 4-3-3 yang sejauh ini efektif menciptakan keseimbangan antara pemain menyerang dan bertahan. Tiga gelandang yang dipasangnya efektif menjaga pertahanan tapi juga cepat membantu serangan.

Lana kemungkinan menempatkan lagi Pau Prim, Juan Hernandez dan Quim Junyent sebagai trio gelandang. Prim akan lebih ke kiri, Junyent ke kanan, sedangkan Hernandez menjadi jangkar di tengah.

Mereka akan bertarung melawan gelandang-gelandang Jerman yang berusaha naik menyerang, tapi juga akan siap menyokong trisula serangan yang mungkin akan terdiri dari Pablo Lopez di sayap kiri, Marc Guiu di tengah dan di Daniel Yanez di sayap kanan.

Untuk menopang pergerakan sayap-sayapnya dan sekaligus mengawal dua palang pintu, Pau Cubarsi dan Andreas Cuenca yang selama ini kokoh melindungi penjaga gawang Raul Jimenez, bek kiri Dani Munoz dan bek kanan Hector Fort bakal kembali dipasang sebagai starter.

Menghadapi tim ofensif seperti Spanyol, Jerman mutlak memiliki pertahanan solid, yang didukung lapangan tengah yang kuat.

Untuk itu pelatih Christian Wuck akan cenderung memasang kembali formasi 4-5-1 atau 4-2-3-1, untuk memberikan stabilitas di pertahanan dan menutup celah pertahanan sehingga tak bisa dieksploitasi Spanyol.

Formasi ini menuntut Wuck memiliki pemain-pemain kombatif yang ngotot memperebutkan bola, selain agresif dan cepat dalam bergerak.

Kualifikasi seperti itu dimiliki gelandang-gelandang seperti Robert Ramsak, Fayssal Harchaoui, Charles Herrmann, Noah Darvich, dan Paris Brunner.

Ramsak dan Harchaoui akan lebih ke tengah, untuk melapis pertahanan, sementara trio Charles Herrmann, Noah Darvich, dan Paris Brunner berorientasi ke depan.

Wuck juga kemungkinan masih akan mengandalkan dua bek sayap Maximilian Hennig dan Eric Da Silva Moreira untuk melapis pertahanan dan membantu serangan dari kedua sayap, begitu ada momen serangan.

Tapi kali ini, seperti dalam laga melawan Meksiko dan Amerika Serikat, keduanya mungkin bakal lebih sibuk menghalau serangan dari kedua sayap Spanyol.

Mereka akan lebih ketat mengapit Fin Jeltch dan David Odugu yang menjadi palang pintu untuk kiper Max Scmitt sehingga pertahanan terlindung lebih kuat lagi.

Dari catatan laga-laga sebelumnya dalam turnamen ini dan filosofi sepak bola yang dianut kedua tim, pertandingan ini bakal menjadi ajang adu kecerdikan dan kekuatan para gelandang yang sejauh ini berperan besar untuk gol-gol yang diciptakan kedua tim.

Meskipun bakal menjadi tim yang lebih menekan, Spanyol harus ekstra awas terhadap striker Max Moerstedt yang sejauh ini sudah mencetak tiga gol untuk Jerman.

Sebaliknya, Jerman harus mencermati hidupnya semua lini permainan Spanyol, termasuk bek kanan Hector Frot yang bersama Quim Junyent dan pemain sayap Daniel Yanez, rajin meneror sektor kiri permainan lawan.

Spanyol juga memilik peneror di sektor tengah pertahanan lawan, pada diri Marc Guiu yang bersama Quim Junyent sudah mencetak dua gol.

Jerman bisa saja meniru Prancis kala semifinal Euro U-17 2023 ketika menaklukkan Spanyol 3-1 setelah memasang pola 4-3-3. Namun, pragmatisme Jerman cenderung membuat mereka memasang formasi yang berbeda dari Spanyol.

Ketidaksamaan itu sendiri bisa menjadi jaminan untuk hadirnya pertandingan seru tapi alot yang bukan tak mungkin ditentukan oleh adu penalti.

Pemenang pertandingan ini akan menghadapi pemenang laga Brazil melawan Argentina, dalam semifinal yang dimainkan di Stadion Manahan, Solo, pada 28 November.

Pilihan Editor: Erick Thohir: Penjualan Tiket Piala Dunia U-17 Sudah Lampau Target FIFA

Berita terkait

Mengenal Sosok Joselu, Pemain Pengelana yang Jadi Pahlawan Real Madrid saat Lolos ke Final Liga Champions 2023/2024

12 hari lalu

Mengenal Sosok Joselu, Pemain Pengelana yang Jadi Pahlawan Real Madrid saat Lolos ke Final Liga Champions 2023/2024

Joselu meraih mimpi di Santiago Bernabeu. Penyerang Real Madrid memborong dua gol mengantar timnya lolos ke final Liga Champions 2023/2024.

Baca Selengkapnya

Profil David Raya, Kiper Arsenal yang Raih Sarung Tangan Emas Liga Inggris

15 hari lalu

Profil David Raya, Kiper Arsenal yang Raih Sarung Tangan Emas Liga Inggris

Penampilan Arsenal yang moncer musim ini tak lepas dari kontribusi David Raya, kiper yang baru mendapat penghargaan sarung tangan emas

Baca Selengkapnya

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

16 hari lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

Profil 4 Kiper Keturunan yang Dibidik Masuk Timnas Indonesia

28 hari lalu

Profil 4 Kiper Keturunan yang Dibidik Masuk Timnas Indonesia

Siapa saja kiper keturunan yang dibidik jadi pemain Timnas Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Jerman Perpanjang Kontrak Julian Nagelsmann hingga 2026, Berimplikasi ke Liverpool dan Bayern Munchen

31 hari lalu

Timnas Jerman Perpanjang Kontrak Julian Nagelsmann hingga 2026, Berimplikasi ke Liverpool dan Bayern Munchen

Timnas Jerman resmi memperpanjang kontrak pelatih Julian Nagelsmann sampai 2026. Ada dua implikasi penting.

Baca Selengkapnya

Tercatat 500 Penampilan Bersama Borussia Dortmund, Ini Profil Mats Hummels

32 hari lalu

Tercatat 500 Penampilan Bersama Borussia Dortmund, Ini Profil Mats Hummels

Mats Hummels kini tercatat sebagai pemain kedua dengan penampilan terbanyak bersama Borussia Dortmund

Baca Selengkapnya

6 Pelatih Hebat yang Pernah Melatih Xabi Alonso

33 hari lalu

6 Pelatih Hebat yang Pernah Melatih Xabi Alonso

Saat masih aktif bermain, Xabi Alonso pernah ditangani sejumlah pelatih hebat. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Jersey Timnas Jerman Dianggap Punya Nomor Punggung Mirip Simbol Nazi, Ini Respons Asosiasi Sepak Bola Negara Itu

49 hari lalu

Jersey Timnas Jerman Dianggap Punya Nomor Punggung Mirip Simbol Nazi, Ini Respons Asosiasi Sepak Bola Negara Itu

Timnas Jerman tengah mendapat sorotan. Jersey baru mereka memiliki salah satu nomor punggung yang disebut-sebut menyerupai simbol Nazi.

Baca Selengkapnya

Profil Pau Cubarsi, Bek Masa Depan Barcelonan dan Timnas Spanyol

51 hari lalu

Profil Pau Cubarsi, Bek Masa Depan Barcelonan dan Timnas Spanyol

Pau Cubarsi, bersama pemain muda Barcelona Lamine Yamal, dinilai memiliki potensi untuk menentukan sebuah era di klub dan timnas.

Baca Selengkapnya

Alvaro Morata Dicemooh Saat Laga Spanyol vs Brasil di Bernabeu, Pelatih Luis de la Fuente Sakit Hati

55 hari lalu

Alvaro Morata Dicemooh Saat Laga Spanyol vs Brasil di Bernabeu, Pelatih Luis de la Fuente Sakit Hati

Pelatih timnas Spanyol, Luis de la Fuente, mengungkapkan dirinya sakit hati melihat Alvaro Morata dicemooh penonton saat bermain di negaranya sendiri.

Baca Selengkapnya