TEMPO.CO, Jakarta - Asisten pelatih tim U-17 dan U-19 Como 1907 Kurniawan Dwi Yulianto angkat bicara tentang perbedaan mental dan mindset pemain muda Indonesia dengan pemain muda di Italia. Menurut dia, pemain muda di Italia benar-benar menyerahkan seluruh hidupnya hanya untuk sepak bola sejak usia dini.
Kurniawan menceritakan bagaimana pembinaan pemain muda di Como dimulai dari U-8 hingga U-19. Tim dari setiap kelompok umur sudah mengikuti kompetisi secara reguler. Pemain muda di klub tersebut baru akan mendapat kontrak profesional pada usia 19 tahun. Itu pun dengan catatan dia harus benar-benar memiliki kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan tim.
Walau para pemain muda tersebut di ambang ketidakpastian, kata Kurniawan, mereka tetap mengerahkan fokusnya untuk sepak bola. Salah satu bukti nyata dari pengorbanan mereka adalah tidak terlalu banyak bermain media sosial.
"Saya tanya dan cek postingan Instagram mereka, tidak pernah posting apa-apa. Paling hanya satu. Mereka bilang, 'Saya ini sudah bermain sepak bola dan saya akan kejar kontrak profesional saya di usia 19 tahun. Saya tidak mau perjuangan saya selama ini gagal karena terganggu dengan hal-hal yang tidak penting'," ujar Kurniawan saat diwawancarai Tempo, Senin, 13 Mei 2024.
"Ini kan mindset, mentality mereka benar-benar di bola, passion-nya di bola, dan itu pun tidak semua pemain akan dapat kontrak profesional. Jika tidak dapat kontrak, mereka paling main di liga amatir atau meneruskan kuliah atau kerja," kata dia menambahkan.
Mantan penyerang Timnas Indonesia era 90an hingga awal 2000an itu mengatakan kerja keras para pemain muda itu di lapangan dilimpahkan hingga 200 persen. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka juga menerapkan kedisiplinan yang dapat berpengaruh pada performa di lapangan. Dari bagaimana mereka mengatur pola makan, hingga pergi ke gym, bukan lagi menjadi sesuatu yang perlu diperhatikan pelatih.
"Bagaimana mereka mengatur jam sekolah, istirahat, bahkan urusan makan pun mereka tidak perlu diingatkan. Soal gym, Itu bukan lagi suatu program latihan. Mereka sudah tahu, jadi sebelum latihan pasti pergi ke gym dulu," ucap Kurniawan.
Mental dan mindset seperti itu, menurut Kurniawan, belum dimiliki oleh semua pemain muda Indonesia. Pelatih berusia 47 tahun tersebut ingin calon bintang sepak bola masa depan Tim Merah Putih untuk menerapkan hal serupa, bahkan jauh sebelum mereka mendapat kontrak profesional.
"Bagi saya, yang sudah ada ini bisa dimulai dari semuda mungkin. Ini bukan lagi sesuatu yang perlu diingatkan, tetapi telah menjadi kebutuhan pemain dari usia dini dan menyeluruh di seluruh Indonesia," ujarnya.
Ia yakin semakin banyak pemain muda memiliki mental dan mindset seperti itu akan berdampak pada perkembangan sepak bola Indonesia.
Sebelum melatih di tim muda Como 1907, Kurniawan Dwi Yulianto pernah menjabat sebagai asisten pelatih Timnas U-22 Indonesia asuhan Indra Sjafri. Pria yang dijuluki 'Si Kurus' saat aktif bermain itu turut menjadi salah satu aktor di balik kesuksesan Garuda Muda meraih medali emas SEA Games 2023.
Pilihan Editor: Shin Tae-yong Ungkap Komunikasi Pemain Jadi Tantangan Terbesar Melatih Timnas Indonesia