Jepang dan Korea Selatan Berambisi Merebut Emas

Reporter

Editor

Senin, 6 Agustus 2012 20:17 WIB

Kapten timnas Jepang Maya Yoshida (kanan) dan pelatih Takashi Sekizuka. REUTERS/Andrea Comas

TEMPO.CO, London - Jepang dan Korea Selatan berpeluang mencatat sejarah di cabang sepak bola putra Olimpiade London 2012. Tidak hanya berambisis meraih medali emas untuk pertama kalinya sepanjang sejarah keikutsertaannya, kedua negara bahkan berpotensi menciptakan All Asian Finals, atau final sesama tim Asia di cabang sepak bola putra Olimpiade.





Kedua tim memang tinggal selangkah lagi untuk mencatat rekor tersebut karena telah sampai di empat besar. Namun rekor itu bisa urung terjadi karena mereka akan menghadapi dua tim kuat di semi-final. Jepang akan menghadapi wakil Amerika Utara dan Tengah, Meksiko di Stadion Wembley, London, Selasa sore waktu Inggris, 7 Agustus 2012. Sedangkan Korea Selatan akan menghadapi Brasil di Stadion Old Trafford, Manchester pada malam harinya.

Saat ini, kedua tim memang berada dalam euforia setelah melewati perempatfinal. Korea Selatan secara dramatis mengalahkan tuan rumah Inggris Raya lewat adu tendangan penalti 5-4 di Stadion Millenium, Cardiff, Wales. Sementara Jepang secara meyakinkan menang 3-0 atas wakil Afrika, Mesir di Old Trafford.

Euforia itu pun tampak dari pernyataan kapten timnas Jepang, Maya Yoshida. "Kami harus mendapatkan medali. Itulah yang bisa saya katakan kepada orang-orang di Jepang," kata Yoshida.

Yoshida bermain gemilang saat mengalahkan Mesir. Selain mencetak satu dari tiga gol kemenangan tim Samurai Biru (julukan Jepang), Yoshida memimpin lini belakang mematahkan serangan Salah Mohammed Cs. "Saya puas bisa mencetak gol di perempatfinal, setelah di babak grup saya memiliki banyak kesempatan tapi tidak pernah bisa mengonversi menjadi gol," bek VVV Venlo itu menambahkan.

Berbeda dengan Yoshida, sang pelatih mencoba meredam euforia tersebut untuk menjaga fokus. "Saya senang? Tentu saja, karena sebelumnya hanya menargetkan perempatfinal. Kami memulai Olimpiade sebagai penantang dengan semangat harus mengalahkan setiap lawan. Tapi sekarang kami disebut salah satu favorit," kata Sekizuka.

"Tapi di semi-final kami harus bekerja lebih keras. Kami sudah menunjukkan bahwa terus berkembang di setiap pertandingan dan harus terus konsisten dengan itu. Jadi mulai sekarang kami hanya harus bekerjakeras dan sejenak menyingkirkan pembicaraan soal peluang medali," ujarnya.

Sekizuka memang layak was-was di semi-final. Pasalnya pemain depan andalannya, Kensuke Nagai kemungkinan tidak akan bermain melawan Meksiko, setelah cedera akibat dilanggar pemain Mesir. Pemain asal Nagoya Grampus eight itu bahkan hanya bermain selama 20 menit. Jepang sendiri sempat mengalahkan Meksiko dalam sebuah ujicoba sebelum Olimpiade dimulai, 21 juli lalu di Nottingham, Inggris. Saat itu, Jepang menang 2-1 lewat gol keigo Hagashi dan yuki Otsu.

Tidak berbeda dengan Sekizuki, pelatih timnas Korea Selatan, Hong Myung-Bo juga memilih merendah jelang laga melawan Brasil. "Brasil adalah tim kuat. Saya tidak meminta banyak kepada pemain. Yang penting mereka bermain tenang," kata Myung-Bo.

Myung-Bo memang tidak ingin jumawa. Selain karena tidak akan diperkuat penjaga gawang utama Jung Sungryong yang cedera akibat berbenturan dengan pemain Inggris Raya, Micah Richards di perempatfinal, Brasil dinilai Myung-Bo memiliki skuad yang lebih bagus karena diisi pemain seperti Neymar, Thiago Silva atau Oscar.

Meski masih belum bermain konsisten, Brasil tetap mrupakan tim kuat. Tim Samba (julukan Brasil) sampai saat ini merupakan tim paling agresif dibanding tiga tim lain yang ada di semi-final Olimpiade. Neymar Cs total mencetak 12 gol, atau dua gol lebih sedikit dari akumulasi gol yang dicetak tiga tim lain di semi-final (Meksiko, Korea dan Jepang).


Advertising
Advertising




"Brasil adalah tim kuat. Tapi kami telah melewati partai sulit melawan Inggris Raya dan menang. saya rasa kami bisa melakukan hal serupa saat melawan Brasil," kata Myung-Bo lagi. Sekarang kami harus terlebih dahulu memulihkan stamina sebelum pertandingan semi-final," ujarnya.

Sepanjang keikutsertaan di Olimpiade, Jepang dan Korea Selatan memang lebih sering kandas di babak pertama. Pencapaian terbagus dibuat Jepang 44 tahun lalu saat meraih medali perunggu Olimpiade 1968 di Meksiko. Sejak itu, Jepang tidak pernah lagi merebut medali. Korea Selatan lebih 'menyedihkan'. Sembilan kali ambil bagian di Olimpiade, tim Taeguk Warriors (julukan Korea Selatan) tidak pernah merebuat medali apapun. Pencapaian terbaik sebelumnya adalah perempatfinal Olimpiade Yunani tahun 2004.

"Jepang dan Korea Selatan telah menunjukkan bahwa sepak bola Asia telah berkembang. Mereka bermain semangat dan terorganisir. Khususnya Jepang, sangat berbeda dengan pertandingan yang pernah saya lihat sebelumnya," kata Luis Fernando Tena, pelatih timnas Meksiko memuji dua negara Asia tersebut.

AFC | JFA | KFA | ARIE FIRDAUS

Berita terkait

AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

1 hari lalu

AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

AFC memberikan dukungannya terhadap usulan Palestina untuk menangguhkan keanggotaan Israel dari FIFA menyusul konflik yang sedang berlangsung di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ernando Ari Ungkap Pesan Shin Tae-yong ke Pemain Timnas U-23 Indonesia Usai Gagal Lolos Olimpiade

7 hari lalu

Ernando Ari Ungkap Pesan Shin Tae-yong ke Pemain Timnas U-23 Indonesia Usai Gagal Lolos Olimpiade

Ernando Ari meminta Shin Tae-yong agar tidak terlena dengan pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Usai Piala Asia U-23, Shin Tae-yong Yakin Masa Depan Sepak Bola Indonesia Cerah

7 hari lalu

Usai Piala Asia U-23, Shin Tae-yong Yakin Masa Depan Sepak Bola Indonesia Cerah

Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong (STY) menilai bahwa masa depan sepak bola Tanah Air akan cerah. Skuad sudah mumpuni untuk turnamen besar?

Baca Selengkapnya

Faisal Halim Pesepak bola Malaysia yang Disiram Air Keras Mulai Stabil, Begini Statistiknya saat Bermain

8 hari lalu

Faisal Halim Pesepak bola Malaysia yang Disiram Air Keras Mulai Stabil, Begini Statistiknya saat Bermain

Faisal Halim sempat mendapat hukuman dari Federasi Sepakbola Malaysia sebelum disiram air keras.

Baca Selengkapnya

Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Guinea, Bagas Kaffa Starter

9 hari lalu

Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Guinea, Bagas Kaffa Starter

Shin Tae-yong memilih Bagas Kaffa untuk mengisi posisi wingback kanan di laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Masih Optimis Dapat Tiket ke Olimpiade, Siapkan Strategi Berbeda

9 hari lalu

Shin Tae-yong Masih Optimis Dapat Tiket ke Olimpiade, Siapkan Strategi Berbeda

Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong menyiapkan strategi berbeda menghadapi Guinea demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Persija Jakarta, PSIS Semarang, Selangor, dan Sabah FC Ikuti Turnamen Internasional di Jakarta Mulai 30 Mei

10 hari lalu

Persija Jakarta, PSIS Semarang, Selangor, dan Sabah FC Ikuti Turnamen Internasional di Jakarta Mulai 30 Mei

Persija Jakarta, PSIS Semarang, Selangor, dan Sabah FC akan memainkan turnamen persahabatan internasional di Jakarta, mulai 30 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Daftar Pemain Guinea untuk Hadapi Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade Paris 2024, Ada Ilaix Moriba

11 hari lalu

Daftar Pemain Guinea untuk Hadapi Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade Paris 2024, Ada Ilaix Moriba

Timnas U-23 Guinea mulai bersiap untuk menghadapi Timnas U-23 Indonesia pada babak play-off cabang olahraga sepak bola Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

11 hari lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia Putri U-17: Timnas Indonesia Putri U-17 Dihajar Filipina 1-6, Claudia Scheunemann Cetak Gol

12 hari lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Timnas Indonesia Putri U-17 Dihajar Filipina 1-6, Claudia Scheunemann Cetak Gol

Claudia Scheunemann mencetak satu-satunya gol Timnas Indonesia Putri U-17 saat dihajar Filipina di Piala Asia Putri U-17 2024, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya