Nilai tersebut memecahkan rekor kontrak Liverpool dengan produsen apparel Amerika Serikat, Warrior, yang mencapai 25 juta poundsterling (sekitar Rp 376,6 miliar) per tahun. Nilai kontrak Arsenal-Puma juga lebih besar dari Manchester United-Nike yang hanya 19 juta poundsterling (sekitar Rp 286,2 miliar) per tahun selama 15 tahun, seperti dikutip Daily Mail, Rabu, 8 Mei 2013.
Nike memasok kostum buat The Gunners sudah sejak 1994. Kesepakatan Arsenal dengan Puma itu menjadi kudeta besar bagi Kepala Eksekutif Arsenal Ivan Gazidis yang telah berjanji akan memperkuat langkah-langkah besar di luar lapangan.
Sebelumnya, Gazidis dikabarkan telah menjalin kontak dengan penyedia apparel asal Jerman lainnya, Adidas. Perusahaan multinasional asal Bavaria itu berencana hendak menguasai kota London setelah Chelsea berhasil mereka kontrak. Fulham kabarnya menjadi pilihan kedua Adidas setelah Arsenal mencapai kata sepakat dengan Puma.
Kesepakatan Arsenal-Puma membuat Nike hanya berkonsentrasi pada Manchester United di Inggris. Namun mulai musim depan, Nike sudah mendapatkan pengganti Arsenal dengan menggaet Manchester City, setelah kontrak The Cityzen dengan penyedia kostum asal Inggris, Umbro, berkahir di penghujung musim ini.
Southampton, yang menempati garis degradasi klasemen Liga Primer Inggris, merupakan satu-satunya klub yang dipasok Umbro, selain Manchester City. Wigan juga termasuk klub yang dipasok oleh produsen apparel asal Inggris, MiFit, yang punya hubungan erat dengan Ketua Wigan Dave Whelan.
