Timnas Speakbola Indonesia U-19. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Tim nasional (timnas) sepak bola di bawah usia 19 tahun (U-19) siap mengantisipasi lawan-lawan yang akan mereka hadapi pada babak kualifikasi Piala Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 8-12 Oktober 2013.
Pelatih timnas Indra Sjafri menyatakan optimis dapat meredam semua lawan yang bakal dihadapi di Grup G, yakni Korea Selatan, Filipina, dan Laos . “Kami sudah memiliki gambaran kekuatan dan kelemahan tiga tim yang akan kami hadapi itu,” kata Indra di Jakarta, Ahad, 6 Oktober 2013. “Kami sudah siap mengantisipasi mereka. Semua tim sama kuat.”
Indra menyatakan tidak terlalu pusing dengan tim Korea Selatan, yang merupakan tim kuat serta juara bertahan. Indra justru ingin membuktian bahwa tim Indonesia bisa mengalahkan Korea Selatan. “Kami harus optimistis. Sampaikan kepada tim Korea, siap-siap tanggal 12 kami kalahkan.”
Korea Selatan telah 12 kali menjadi Juara Asia U-19. Sementara Indonesia baru satu kali, yaitu pada tahun 1961. Filipina dan Laos belum pernah sekali pun. Dengan catatan itu, Korea Selatan merupakan tim tersukses di kancah Piala Asia U-19.
Indra menambahkan, dengan pemikiran bahwa setiap tim sama pentingnya, timnya akan berfokus untuk menyelesaikan laga demi laga. “Selesaikan dengan baik (laga melawan Laos), baru kemudian memikirkan Filipina, dan setelah itu Korea Selatan,” ujarnya.
Untuk bisa lolos ke putaran final Piala Asia 2014 (U-19) di Myanmar, Indonesia harus menjadi juara grup atau runner-up grup, untuk selanjutnya memperebutkan posisi enam runner-up terbaik.
Rasa optimis Indra dibarengi dengan persiapan tim yang cukup matang, misalnya dalam menjaga kondisi fisik para pemain. Timnas menerapkan terapi air, dengan merendam para pemain di air es seusai latihan, untuk mengembalikan kondisi fisik mereka agar kembali bugar. Makanan dan minuman para pemain benar-benar dijaga dan diatur untuk memenuhi asupan gizi mereka seusai dengan kebutuhan masing-masing.
Dalam laga Piala Federasi Sepak Bola Asia Tenggara U-19 akhir September lalu, Evan Dimas dan kawan-kawan menunjukkan kekuatan fisik yang prima. Dalam kondisi fisik prima itulah para pemain dapat menjalankan strategi bermain yang diterapkan pelatih Indra Sjafri.