Pemain Sriwijaya FC saat latihan ujicoba lapangan di Stadion Andi Matalatta, Makassar, 10 April 2015. Sriwijaya FC akan menghadapi tuan rumah PSM Makassar pada laga lanjutan Liga QNB di Makassar, Sabtu esok. TEMPO/Fahmi Ali
TEMPO.CO, Palembang - Klub Sriwijaya Football Club memastikan pihaknya mengalami banyak kerugian akibat penundaan Liga Qatar National Bank. Kerugian itu tidak hanya materi tetapi juga nonmateri.
Perusahaan PT Sriwijaya Optimis Mandiri selaku operator klub akan menggelar pertemuan dengan Komite Eksekutif PSSI, pada Senin, 4 Mei 2015 untuk membahas soal kerugian klub.
Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mendiri, Faisal Mursyid, belum bisa memastikan apakah klub akan merevisi kontrak pemain atau mengurangi gaji pemain. Ia mengatakan mengatakan kebijakan strategis harus mempertimbangkan banyak aspek, termasuk hasil keputusan PSSI agar semua pihak tidak merasa dirugikan. "Manajemen masih menungu keputusan rapat komite eksekutif PSSI," kata Faisal, Jumat 1 Mei 2015.
Menurut dia, rapat dengan Komite Exekutif PSSI itu akan menjadi dasar kebijakan klub Senin, pekan depan, 4 Mei 2015. Sembari mendapatkan komitmen bersama dari seluruh klub peserta Liga QNB, Sriwijaya tetap pada komitmen awal dalam memajukan klubnya. "Setelah itu, baru manajemen akan menentukan langkah berikutnya."
Direktur Keuangan PT Sriwijaya Optimis Mandiri, Yuliar, mengatakan untuk sementara waktu manajemen klub tetap berpegang pada perjanjian yang telah disepakati sebelumnya yakni pemain memperkuat klub selama satu musim kompetisi. Dengan demikian, pemain dan menajemen masing-masing memiliki kewajiban hingga kompetisi berakhir. "Kewajiban pemain selama satu musim artinya sampai kompetisi selesai," katanya.
Yuliar menambahkan klubnya mengalami kerugian finansial karena manejemen PT Sriwijaya tetap harus menanggung biaya akomodasi, transportasi, konsumsi serta gaji pemain dan pelatih meski kompetisi dihentikan sementara. "Nantinya akan ada pembicaraan lanjutan dengan pemain."
Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mendiri, Faisal Mursyid belum bisa memastikan apakah klub akan merevisi kontrak pemain atau mengurangi gaji pemain. Ia mengatakan mengatakan kebijakan strategis harus mempertimbangkan banyak aspek, termasuk hasil keputusan PSSI agar semya pihak tidak merasa dirugikan. "Manajemen masih menungu keputusan rapat komite eksekutif PSSI," kata Faisal, Jumat 1 Mei 2015.
