Pemain PSM Makassar, Kurniawan (tengah) dihadang pemain Sriwijaya Fc Fachruddin pada pertandingan Liga Qatar National Bank (QNB) 2015 di Stadion Andi Matalatta, Makassar, 11 April 2015. Gelandang serang Sriwijaya, Morimakan Koita sukses membuat gol pada menit ke-70. TEMPO/Fahmi Ali
TEMPO.CO, Palembang - Hingga saat ini klub Sriwijaya FC masih terbilang sebagai loyalis PT. Liga Indonesia dan PSSI. Hal ini tampak dari penjelasan sejumlah petinggi klub ketika diminta tanggapannya atas pembatalan turnamen pramusim dan bergulirnya Piala Kemerdekaan bentukan tim transisi dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Achmad Haris, sekretaris tim Sriwijaya FC, mengatakan pihaknya tidak ingin gegabah dalam mengambilan keputusan. "Sriwijaya belum ada keputusan soal ikut Piala Kemerdekaan," kata Haris, Kamis 21 Mei 2015.
Menurut Haris, saat ini klubnya masih melakukan berbagai kajian dan cara untuk menghidupkan tim yang dipastikan kembali vakum dalam beberapa bulan ke depan. Namun, yang jelas klubnya sangat kecewa atas pembatalan turnamen pramusim ketika persiapan sudah dimatangkan. "Terkait itu juga sekarang kami masih di Jakarta."
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sekertaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Faisal Mursyid. Menurut Faisal sudah menjadi kesepakatan di internal mereka jika mereka tidak ingin terpancing ikut ambil bagian dalam Piala Kemerdekaan. Walaupun Piala Kemerdekaan banyak disebut sebagai pilihan tepat dalam mengisi kekosongan sela liga super, namun Sriwijaya tetap menjaga wibawanya sebagai pendukung setia PSSI dan PT. Liga. "Kami pikir tidak elok kalau kami langsung beralih ke Piala Kemerdekaan," kata Faisal.
Menurut Faisal, pembatalan turnamen pramusim didapatkannya Rabu sore lalu melalui email dari PT Liga. Kabar tersebut langsung diteruskan kepada para petinggi klub untuk ditindaklanjuti. Secara umum, kata Faisal, pengurus, pemain dan pelatih kaget dan dipusingkan atas pembatalan itu. Pasalnya, dalam sepekan terakhir ini, pemain sudah kembali berkumpul di Palembang dan menjalani latihan rutin mengikuti turnamen. "Ada konsekuensi yang harus ditanggung jika kami ikuti Piala Kemerdekaan."