Pengunjuk rasa bersiap-siap melakukan protes saat berlangsungnya Kongres FIFA ke-65 di Hallenstadion, Zurich, Swiss, 28 Mei 2015. Pengunjuk rasa meminta Sepp Blatter mengundurkan diri dari jabatannya karena skandal di lembaga FIFA. Gian Vaitl/AP Images for Avaaz
TEMPO.CO,New York - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengkaji kembali kemitraannya dengan FIFA menyusul tuduhan korupsi merajalela pada badan sepak bola dunia itu, kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric, Kamis, 28 Mei 2015, atau sehari setelah skandal korupsi FIFA meledak ke permukaan. "Kami sangat mencermati kemitraan yang ada saat ini dan bagaimana situasi itu berkembang," kata Stephane Dujarric.
Berbagai kampanye dan program dilakukan PBB dan FIFA sejak 1999, di antaranya sejumlah prakarsa yang dirancang untuk membantu penghapusan kemiskinan, penghormatan hak asasi manusia, dan penanganan masalah-masalah lingkungan.
"PBB memiliki sejumlah cara berbeda dalam kemitraan dengan FIFA untuk Piala Dunia dan kegiatan lain dengan badan-badan PBB," ucap Dujarric, yang khawatir hari ini mengawali hari panjang investigasi menyangkut tuduhan suap dan korupsi gila-gilaan di FIFA.
Dia mengatakan kemitraan-kemitraan itu berfokus pada upaya "memastikan pesan perdamaian PBB dilihat dan didengar dalam kegiatan-kegiatan besar olah raga ini."
Menurut Dujarric, seperti dilaporkan AFP, pihak berwenang AS yang memimpin investigasi kasus korupsi di FIFA tidak mengontak PBB.