FIFA Bersiap Gelar Voting Cari Pengganti Blatter

Reporter

Selasa, 21 Juli 2015 22:04 WIB

Sepp Blatter setelah terpilih menjadi presiiden FIFA untuk kelima kalinya di Zurich, Swiss, 30 Mei 2015. Blatter mengundurkan diri setelah tujuh pengurus teras lembaga yang dipimpinnya ditangkap dengan tuduhan korupsi. REUTERS/Arnd Wiegmann

TEMPO.CO, Jakarta - Para pemimpin badan sepak bola dunia FIFA berkumpul di markas mareka di Zurich, Senin, untuk menetapkan tanggal pemungutan suara bagi pengganti Presiden Sepp Blatter.

Blatter dan pejabat tinggi FIFA dari seluruh dunia memulai pertemuan eksekutif yang lain dari biasanya untuk menetapkan tanggal kongres saat mereka akan memilih pemimpin baru mereka. Dalam pertemuan itu juga dibahas rencana awal reformasi sebagai tindak lanjut atas skandal korupsi yang mengguncang FIFA.

Blatter dan Sekjen FIFA Jerome Valcke akan mengumumkan pada media kapan kongres tersebut dijalankan, itu akan menjadi kemunculan pertamanya di depan pers sejak pernyataan dirinya mundur dari FIFA.

Organisasi tersebut mulai terguncang sebelum kongresnya pada Mei, ketika tujuh pejabat termasuk diantaranya Wakil Presiden FIFA, Jeffrey Webb ditangkap saat fajar di salah satu hotel bintang lima di Zurich.

Di New York, Webb mengaku tidak bersalah atas tuduhan pemerasan, pencucian uang, dan penipuan. Ia kemudian dibebaskan setelah membayar uang jaminan 10 juta dolar AS.

Saat ini FIFA sedang diselidiki oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat dan otoritas Swiss, serta menghadapi tekanan dari sponsor papan atas seperti Coca Cola dan McDonalds yang menuntut perubahan mendasar atas kinerja FIFA.

FIFA sendiri meyakinkan bahwa mereka sedang berusaha melakukan reformasi secara serius dan bekerjasama dengan pihak berwajib, namun banyak kritikus sepak bola mengaku skeptis FIFA benar-benar bisa berbenah kecuali pria yang sejak 1998 memimpin badan dunia itu diganti.

Blatter terpilih kembali untuk masa jabatannya yang kelima pada kongres tersebut, namun pada 2 Juni lalu mengumumkan bahwa dirinya menyerahkan mandat pada Kongres Pemilihan Luar Biasa yang kemungkinan besar akan digelar antara Desember hingga Februari mendatang.

Pria 79 tahun itu berulang kali mengatakan dirinya tidak akan mencalonkan diri lagi menjadi presiden FIFA, namun ia juga telah mengingkari janji ketika menyatakan bahwa pemilihan tahun 2011 merupakan yang terakhir diikutinya dan ternyata ia berubah pikiran dengan masih menjabat hingga pertengahan tahun ini.

Dengan peraturan FIFA yang menyatakan bahwa kandidat presiden harus mengumumkan visi dan misi mereka selama empat bulan menjelang pemungutan suara, maka masyarakat akan dengan mudah memfokuskan diri pada kandidat yang sungguh-sungguh berniat menjalankan pekerjaan paling berat di persepakbolaan dunia.

Pangeran Yordania, Ali bin Al Hussein yang dikalahkan Blatter pada pemilihan Mei lalu belum terindikasi akan mencalonkan dirinya kembali. Sementara itu Presiden UEFA Michel Platini juga belum dipastikan ikut dalam ajang perebutan posisi presiden FIFA. Demikian laporan Reuters.

ANTARA

Berita terkait

Korupsi di FIFA, Sepp Blatter dan Michel Platini Mulai Disidang

8 Juni 2022

Korupsi di FIFA, Sepp Blatter dan Michel Platini Mulai Disidang

Mantan Presiden FIFA Sepp Blatter dan mantan Presiden UEFA Michel Platini dijadwalkan menghadiri persidangan di pengadilan Swiss, Rabu, 8 Juni 2022.

Baca Selengkapnya

Rusia dan Qatar Bantah Isu Suap di Piala Dunia 2018 dan 2022

8 April 2020

Rusia dan Qatar Bantah Isu Suap di Piala Dunia 2018 dan 2022

Rusia dan Qatar membantah isu bahwa mereka melakukan suap untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

Baca Selengkapnya

Skandal Suap FIFA Untuk Piala Dunia 2018 dan 2022 Terkuak Lagi

7 April 2020

Skandal Suap FIFA Untuk Piala Dunia 2018 dan 2022 Terkuak Lagi

Empat mantan anggota Komite Eksekutif FIFA disebut menerima suap hingga jutaan dolar Amerika untuk pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2022, Ini Kecurangan yang Dituduhkan ke Qatar

31 Juli 2018

Piala Dunia 2022, Ini Kecurangan yang Dituduhkan ke Qatar

Tim pencalonan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 dituduh menggunakan cara-cara kotor untuk menang.

Baca Selengkapnya

Presiden PSG Disebut Terlibat Dalam Kasus Suap Sekjen FIFA

13 Oktober 2017

Presiden PSG Disebut Terlibat Dalam Kasus Suap Sekjen FIFA

Presiden PSG Nasser Al Khelaifi diduga menyuap Sekjen FIFA Jerome Valcke terkait hak siar Piala Dunia di sejumlah negara.

Baca Selengkapnya

FIFA Akhirnya Rilis Laporan Investigasi Piala Dunia yang Bocor

28 Juni 2017

FIFA Akhirnya Rilis Laporan Investigasi Piala Dunia yang Bocor

FIFA memutuskan untuk menerbitkan laporan Garcia soal keputusan
untuk menunjuk Rusia dan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia.

Baca Selengkapnya

Korupsi FIFA, Arzuaga Akui Bersalah dalam Pencucian Uang

16 Juni 2017

Korupsi FIFA, Arzuaga Akui Bersalah dalam Pencucian Uang

Mantan bankir Jorge Arzuaga mengaku bersalah pada Kamis
terhadap kasus konspirasi pencucian uang AS

Baca Selengkapnya

Langkah FIFA dalam Memerangi Korupsi Dipertanyakan

10 Mei 2017

Langkah FIFA dalam Memerangi Korupsi Dipertanyakan

Keputusan FIFA memberhentikan tim etik "adalah kemunduran
dalam perang melawan korupsi"

Baca Selengkapnya

Korupsi FIFA, Jerome Valcke Ajukan Banding atas Skorsingnya  

1 Maret 2017

Korupsi FIFA, Jerome Valcke Ajukan Banding atas Skorsingnya  

Mantan Sekjen FIFA Jerome Valcke mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) terhadap skorsing 10 tahun yang diterimanya.

Baca Selengkapnya

Aleksander Ceferin Jadi Presiden UEFA Gantikan Platini

15 September 2016

Aleksander Ceferin Jadi Presiden UEFA Gantikan Platini

Aleksander Ceferin, presiden federasi sepak bola Slovenia, terpilih sebagai kepala badan sepak bola Eropa UEFA yang baru.

Baca Selengkapnya