Ketua Pemilihan Presiden FIFA Diminta Mundur

Reporter

Rabu, 10 Februari 2016 07:57 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kandidat presiden FIFA, Ali bin Al Hussein, pada Selasa, 9 Februari 2016, mendukung permintaan agar ketua pemilihan badan sepak bola dunia itu mengundurkan diri.

Mantan wakil presiden FIFA yang berasal dari Yordania itu mengutarakan pendapatnya setelah Ketua Persatuan Sepak Bola Liberia mengatakan ia akan menghadap ke Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga jika Domenico Scala, kepala komite pemilihan ad hoc FIFA, tidak mengundurkan diri pada Kamis, 11 Februari 2016.

Scala merupakan pria Swiss berdarah Italia seperti Infantino, sekretaris jenderal UEFA, yang juga merupakan salah satu dari lima kandidat kepala badan sepak bola dunia yang akan dipilih melalui pemungutan suara 26 Februari.

Scala keluar dari organisasi itu pada pemilihan kepala FIFA tahun lalu karena ia memiliki kewarganegaraan yang sama dengan Sepp Blatter.

"Masukan dari Asosiasi Sepak Bola Liberia bahwa kepala komite pemilihan ad hoc FIFA untuk mengundurkan diri merupakan permintaan yang valid dan dalam menjaga preseden yang disiapkan oleh ketua komite tepat satu tahun silam," demikian pernyataan Pangeran Ali.

"Menghindari apa yang terlihat sebagai konflik kepentingan merupakan hal yang cukup penting ketika orang-orang di seluruh dunia, termasuk para pemain dan penggemar, mempertanyakan standar-standar integritas dan etika FIFA."

Pangeran Ali mengatakan ke-209 asosiasi anggota "harus memiliki kepercayaan penuh terhadap integritas pemilihan."

"Jika ada anggota asosiasi yang memiliki kecemasan mengenai ketidakberpihakan proses pemilihan, kecemasan-kecemasan itu harus dihormati dan dianggap serius."

Ketua Asosiasi Sepak Bola Liberia Musa Bility menulis kepada Scala pada Senin, mengenai permintaannya agar ia mengundurkan diri terkait dengan potensi "konflik kepentingan," demikian dilaporkan BBC.

"Menyusul periode yang belum pernah terjadi sebelumnya seputar kekacauan berkelanjutan dan kerusakan FIFA sebagai institusi, keadilan dan integritas proses pemilihan saat ini merupakan hal yang vital bagi FIFA," tulis Bility.

Bility ingin mengikuti kampanye FIFA, tapi ia tidak melewati uji kelayakan FIFA. Ia memperingatkan Scala bahwa, jika dalam tiga hari ia tidak menerima kata-kata "bahwa Anda mengundurkan diri...” dengan dampak yang berlaku secepatnya, Asosiasi Sepak Bola Liberia mencadangkan haknya untuk menentang keputusan itu dalam semua rute yang tersedia.

Selain Pangeran Ali dan Infantino, Ketua Konfederasi Sepak Bola Asia, Sheikh Salman bin Ebrahim Al-Khalifa asal Bahrain; taipan Afrika Selatan, Tokyo Sexwale; dan mantan pejabat FIFA asal Prancis, Jerome Champagne; akan mengikuti proses pemilihan. Demikian laporan AFP.

ANTARA

Berita terkait

Korupsi di FIFA, Sepp Blatter dan Michel Platini Mulai Disidang

8 Juni 2022

Korupsi di FIFA, Sepp Blatter dan Michel Platini Mulai Disidang

Mantan Presiden FIFA Sepp Blatter dan mantan Presiden UEFA Michel Platini dijadwalkan menghadiri persidangan di pengadilan Swiss, Rabu, 8 Juni 2022.

Baca Selengkapnya

Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

3 Agustus 2020

Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

Badan sepak bola dunia FIFA menyatakan pihak berwenang Swiss tidak mempunyai alasan untuk meluncurkan penyelidikan kriminal atas Gianni Infantino.

Baca Selengkapnya

Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

26 Mei 2020

Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

Badan sepak bola dunia (FIFA) menskors presiden federasi sepak bola Haiti Yves Jean-Bart terkait kasus pelecehan seks.

Baca Selengkapnya

Rusia dan Qatar Bantah Isu Suap di Piala Dunia 2018 dan 2022

8 April 2020

Rusia dan Qatar Bantah Isu Suap di Piala Dunia 2018 dan 2022

Rusia dan Qatar membantah isu bahwa mereka melakukan suap untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

Baca Selengkapnya

Skandal Suap FIFA Untuk Piala Dunia 2018 dan 2022 Terkuak Lagi

7 April 2020

Skandal Suap FIFA Untuk Piala Dunia 2018 dan 2022 Terkuak Lagi

Empat mantan anggota Komite Eksekutif FIFA disebut menerima suap hingga jutaan dolar Amerika untuk pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2022, Ini Kecurangan yang Dituduhkan ke Qatar

31 Juli 2018

Piala Dunia 2022, Ini Kecurangan yang Dituduhkan ke Qatar

Tim pencalonan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 dituduh menggunakan cara-cara kotor untuk menang.

Baca Selengkapnya

Boikot Bertambah Mendekati Pembukaan, Piala Dunia 2018 Batal?

27 Maret 2018

Boikot Bertambah Mendekati Pembukaan, Piala Dunia 2018 Batal?

Negara-negara yang menyatakan akan melakukan boikot bertambah ketika Piala Dunia 2018 tinggal tiga bulan lagi.

Baca Selengkapnya

Presiden FIFA: Piala Dunia 2018 Tak Akan Jadi Ajang Perang

19 Maret 2018

Presiden FIFA: Piala Dunia 2018 Tak Akan Jadi Ajang Perang

Presiden FIFA Gianni Infantino menegaskan kecemasan terhadap potensi bentrok suporter Rusia dan Inggris tak akan terjadi di Piala Dunia 2018.

Baca Selengkapnya

FIFA Didesak Batalkan Chechnya sebagai Markas Timnas Mesir

13 Februari 2018

FIFA Didesak Batalkan Chechnya sebagai Markas Timnas Mesir

Keputusan FIFA untuk mengijinkan ibukota Chechnya, Grozny, sebagai markas Timnas Mesir mengundang protes.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2018: Peluang Arab Saudi di Mata Sami Al-Jaber

3 Februari 2018

Piala Dunia 2018: Peluang Arab Saudi di Mata Sami Al-Jaber

Sami Al-Jaber bangga tim Arab Saudi bisa bermain pada partai pembukaan Piala Dunia 2018.

Baca Selengkapnya