Aksi penjaga gawang Italia, Gianluigi Buffon menyelamatkan gawangnya dari pemain timnas Jerman saat adu pinalti dalam laga babak perempat final Piala Eropa di Stade de Bordeaux, Perancis, 3 Juli 2016. Meski kalah, namun Buffon berhasil menggagalkan tiga tendangan penalti pemain timnas Jerman dari total sembilan tendangan. REUTERS/Michael Dalder
TEMPO.CO, Jakarta - Penjaga gawang Italia, Gianluigi Buffon, menyatakan merasa aneh saat menghadapi Spanyol tanpa kehadiran penjaga gawang Iker Casillas. Menurut dia, ketidakhadiran Casillas di timnas Spanyol menunjukkan dia telah mencapai akhir dari karier sepak bolanya.
"Ini terasa aneh. Ini adalah tanda bahwa kami telah mencapai akhir karier kami. Itu adalah hal yang normal," ujarnya.
Italia akan bertemu dengan Spanyol di Turin dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2018, dinihari nanti. Dalam satu dekade terakhir, pertemuan kedua tim selalu menampilkan permainan sengit. Buffon dan Casillas merupakan bagian dari persaingan sengit dua tim itu.
Namun, dalam pertemuan terakhir dalam ajang Piala Eropa 2016, Buffon kehilangan rivalnya itu. Casillas terdepak dari posisi penjaga gawang utama Spanyol sejak dua tahun terakhir dan posisinya digantikan David de Gea.
Buffon menyatakan, meskipun pertemuan kedua tim terasa aneh tanpa Casillas, dia akan tetap menikmati pertandingan itu. Bahkan dia merasa masih akan bisa menjadi penjaga gawang nomor satu Italia dalam beberapa tahun ke depan.
"Saya akan menikmati menjadi bagian dari pertandingan ini selama mungkin saya bisa. Saya tak akan merasa menyesal, dan saya merasa masih bisa terus berkembang," ujarnya.