Man City Hadapi West Brom, Taktik Guardiola Dipertanyakan

Reporter

Editor

Febriyan

Sabtu, 29 Oktober 2016 12:05 WIB

Gelandang Manchester United Juan Mata, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Manchester City pada pertandingan Piala Liga di Old Trafford, Manchester, 27 Oktober 2016. Manchester United menang 1-0 atas Manchester City. AP/Dave Thompson

TEMPO.CO, Jakarta - Manchester City akan mencoba bangkit dari rekor buruk enam laga tanpa kemenangan yang mereka peroleh saat melawat ke kandang West Bromwich Albion Sabtu malam nanti. Secara materi pemain, skuad senilai Rp 7,07 triliun asuhan Pep Guardiola memang jauh lebih unggul ketimbang skuad Tony Pulis yang hanya senilai kurang dari seperempatnya.

Namun harga para pemain tampaknya tak menjadi faktor yang signifikan jika sang manajer tak bisa meramunya dengan benar. Kemampuan meramu Guardiola inilah yang mulai diragukan sejumlah pengamat sepak bola. Dalam sepekan terakhir, media-media Inggris terus menyuarakan agar Guardiola mengubah cara bermain tiki-taka yang lekat dengan dirinya.

Mereka menilai gaya permainan yang menekankan pada penguasaan bola dan umpan-umpan pendek ini sudah mulai usang dan mudah dibaca bahkan oleh tim papan tengah seperti Everton dan Southampton. Dua tim itu sukses menahan imbang Sergio Aguero cs dalam dua laga Liga Inggris terakhir mereka.

Jika diperhatikan lebih jauh, masalah bagi skuad City saat ini bukanlah gaya bermain tiki-taka, namun lebih kepada formasi permainan yang harus diterapkan Guardiola. Dalam rentetan 6 laga dengan hasil buruk itu, Guardiola tampak selalu mengotak-atik formasi 4-1-4-1 yang digunakannya sejak masih menangani Bayern Munchen.

Pelatih asal Spanyol itu sempat menggunakan formasi 4-2-3-1 saat dilibas Tottenham Hotspurs 2-0. Guardiola juga sempat menggunakan formasi favoritnya, 4-3-3, saat disingkirkan Manchester United dari Piala Liga Inggris. Bahkan dia juga sempat mencoba mengadopsi formasi dengan 3 bek belakang saat ditahan imbang Everton dan Southampton.

Otak-atik penempatan pemain itu tentu memiliki alasan sendiri. Guardiola tampaknya masih kurang sreg dengan formasi 4-1-4-1 yang membawa mereka mengarungi 10 laga awal musim ini dengan hasil sempurna, kemenangan.

Hal itu juga dilakukan Guardiola karena lini pertahanan City lemah. Meskipun menang dalam 10 laga awal, skuad Guardiola kebobolan 6 gol dan parahnya lagi seluruh gol tercipta di kompetisi domestik, Liga Inggris dan Piala Liga.

Kekhawatiran Guardiola akan formasi andalannya itu tak bisa dijalankan dengan benar oleh Skuad City semakin menjadi setelah mereka harus kebobolan 3 gol dari Glasgow Celtic yang mengawali 6 hasil buruk yang mereka raih saat ini. Alhasil City kebobolan 9 gol dalam 11 laga, bukan hasil yang membanggakan bagi perfeksionis seperti Guardiola.

Lemahnya lini belakang City memang menjadi masalah sejak musim lalu. Kehilangan Vincent Kompany karena cedera membuat City yang sempat memimpin klasemen mengalami kemerosotan. Kehadiran bek muda John Stones yang dianggap bisa menggantikan Kompany musim ini ternyata belum sesuai harapan.

Apalagi stok pemain belakang City juga tak sebanyak lini tengahnya. Mereka hanya memiliki Nicholas Otamendi sebagai pelapis yang juga tak bisa dianggap spesial. Hal ini membuat Guardiola tak bisa membongkar pasang lini belakangnya.

Di sisi bek sayap kondisi yang sama dialami Guardiola. Empat bek sayap City – Bacary Sagna, Gael Clichy, Pablo Zabaleta dan Aleksandar Kolarov – sudah tak lagi se prima di masa jayanya. Tentu ini menjadi masalah karena pada gaya permainan tiki taka seperti yang diinginkan Pep bek sayap merupakan elemen penting untuk membantu pertahanan dan penyerangan.

Usia keempat bek sayap itu yang sudah berkepala tiga membuat mereka tak selincah seperti yang diinginkan sang manajer. Alhasil mereka kerap kedodoran ketika harus menghadapi serangan balik cepat karena dua bek sayapnya telat turun ke belakang.

Karena itulah Guardiola tampak sedang mencari sumber daya yang memungkinkan di skuad muda City. Keberaniannya memainkan pemain Manchester City U 22, Pablo Maffeo, pada laga melawan Manchester United merupakan petanda bahwa dia sedang melakukan hal yang sama seperti apa yang pernah dilakukannya ketika di Bayern Munchen. Saat itu dia sukses mempromosikan Joshua Kimmich ke tim utama dan merelokasi David Alaba dari seorang gelandang menjadi bek sayap.

Menghadapi West Bromwich Albion, tentu masalah ini tak bisa dianggap remeh. The Baggies memiliki kekuatan cukup lumayan untuk merepotkan lini pertahanan City, terutama dari eksekusi bola-bola mati. Musim ini Darren Fletcher cs menjadi skuad yang paling banyak mencetak gol dari skema bola mati dibanding tim mana pun di Liga Inggris. Mereka sudah mencetak 6 gol dari skema bola mati.

Selain itu, laga ini juga bisa menjadi tes terakhir pencarian ramuan terbaik Guardiola di lini belakang City. Pasalnya, pada tengah pekan depan mereka harus menyambut Barcelona di ajang Liga Champions. Tentu saja manajer berkepala plontos itu tak ingin timnya menelan kekalahan memalukan lagi seperti pada laga pertama di Camp Nou. Apakah Guardiola akan kembali ke pakem lama 4-1-4-1 ataukah dia akan kembali mencoba formasi baru lagi pada laga ini?

FEBRIYAN

Berita terkait

Jejak Karier Arne Slot yang Jadi Penerus Jurgen Klopp di Liverpool

1 jam lalu

Jejak Karier Arne Slot yang Jadi Penerus Jurgen Klopp di Liverpool

Simak jejak karier Arne Slot yang mencatat kesuksesan bersama tim asuhannya, termasuk Feyenoord sebelum pinda ke Liverpool.

Baca Selengkapnya

Daftar Gelar Manchester City Usai Jadi Juara Liga Inggris Musim 2023-2024

1 jam lalu

Daftar Gelar Manchester City Usai Jadi Juara Liga Inggris Musim 2023-2024

Simak daftar gelar Manchester City yang sudah diraih, terbaru juara Liga Inggris musim 2023-2024.

Baca Selengkapnya

Gencar Diisukan Akan Hengkang, Mohamed Salah Isyaratkan Bertahan di Liverpool saat Ucapkan Perpisahan buat Klopp

4 jam lalu

Gencar Diisukan Akan Hengkang, Mohamed Salah Isyaratkan Bertahan di Liverpool saat Ucapkan Perpisahan buat Klopp

Mohamed Salah gencar diisukan untuk meninggalkan Liverpool. Kini ia mengisyaratkan akan bertahan untuk musim depan.

Baca Selengkapnya

10 Ciri dan Gaya Kepelatihan Arne Slot, Pengganti Jurgen Klopp di Liverpool

6 jam lalu

10 Ciri dan Gaya Kepelatihan Arne Slot, Pengganti Jurgen Klopp di Liverpool

Liverpool sudah mengumumkan penunjukan Arne Slot sebagai pelatih baru, untuk mendatangkan Jurgen Klopp. Ini 10 ciri dan gaya kepelatihannya.

Baca Selengkapnya

Arne Slot Akui Tawaran Melatih Liverpool Sulit untuk Diabaikan

6 jam lalu

Arne Slot Akui Tawaran Melatih Liverpool Sulit untuk Diabaikan

Liverpool secara resmi mengumumkan Arne Slot sebagai pelatih baru pengganti Jurgen Klopp dan akan bertugas mulai 1 Juni mendatang.

Baca Selengkapnya

Liverpool Resmi Umumkan Kedatangan Arne Slot sebagai Pelatih Baru, Mulai Bertugas 1 Juni 2024

7 jam lalu

Liverpool Resmi Umumkan Kedatangan Arne Slot sebagai Pelatih Baru, Mulai Bertugas 1 Juni 2024

Liverpool resmi mengumumkan penunjukan Arne Slot sebagai pelatih baru. Mulai bertugas pada 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Manchester United Finis Terburuk di Era Premier League, Apa Kata Erik ten Hag?

10 jam lalu

Manchester United Finis Terburuk di Era Premier League, Apa Kata Erik ten Hag?

Pelatih Manchester United (MU) Erik ten Hag mengaku sangat kecewa setelah timnya pada musim ini mencatatkan finis terburuk pada era Premier League.

Baca Selengkapnya

Erik Ten Hag: Manchester United Harus Lakukan Segalanya di Piala FA untuk Beri Fans Trofi

20 jam lalu

Erik Ten Hag: Manchester United Harus Lakukan Segalanya di Piala FA untuk Beri Fans Trofi

Erik ten Hag mengatakan Manchester United harus "melakukan segalanya" demi mengalahkan Manchester City di final Piala FA.

Baca Selengkapnya

Pelatih Timnas Brasil Panggil 3 Pemain Baru Selain Pengganti Kiper Manchester City Ederson untuk Copa America 2024

21 jam lalu

Pelatih Timnas Brasil Panggil 3 Pemain Baru Selain Pengganti Kiper Manchester City Ederson untuk Copa America 2024

Berikut tiga pemain baru yang dipanggil ke Timnas Brasil untuk Copa America 2024, serta pengganti kiper Manchester City Ederson.

Baca Selengkapnya

Profil Arne Slot, Calon Pelatih Baru Liverpool Pengganti Jurgen Klopp

1 hari lalu

Profil Arne Slot, Calon Pelatih Baru Liverpool Pengganti Jurgen Klopp

Arne Slot konsisten membawa tim yang dilatihnya bersaing di papan atas klasemen hingga meraih gelar juara.

Baca Selengkapnya