Kapten tim Real Madrid, Sergio Ramos (kanan) dan mantan pemain Real Madrid, Jose Martinez Sanchez (tengah) berbincang dengan Presiden Real Madrid, Florentino Perez saat menghadiri penyemayaman jenazah mantan pemain Real Madrid, Alfredo Di Stefano di Santiago Bernabeu, Spanyol, 7 Juli 2014. REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Liga Super Eropa sepertinya makin dekat ke kenyataan. Pekan ini ada laporan yang menyatakan bahwa Real Madrid sedang mempertimbangkan keluar dari La Liga.
Menurut Tabloid Marca, Presiden Real Madrid Florentino Perez sangat marah karena pertandingan Real Madrid melawan Celta yang seharusnya berlangsung pekan ini ditunda. Begitu marahnya, Perez sampai mempertimbangkan kemungkinan membuat sebuah Liga Eropa baru.
La Liga membatalkan pertandingan yang dijadwalkan terjadi Minggu, 5 Februari 2017 waktu setempat, itu karena badai yang merusak atap Stadion Balaidos.
Perez memang tidak berpikir bahwa penundaan itu, yang membuat Madrid ketinggalan dua pertandingan dari Barcelona, merupakan konspirasi. Namun, dia percaya, La Liga tidak punya kemampuan untuk menyelesaikan masalah itu.
Seperti banyak klub-klub besar Eropa lainnya, Real Madrid iri melihat besarnya penghasilan dari hak siar Liga Primer Inggris, sekalipun mereka sebenarnya bisa menjalin kontrak sendiri-sendiri dengan dengan perusahaan penyiaran.
Kalau benar-benar sebuah klub raksasa memisahkan diri dari liga domesttiknya, akan ada sebuah krisis dalam tubuhfederasi sepak bola Spanyol dan UEFA.
Klub terbesar di Serie-A, yang cenderung mendukung proyek Liga Super Eropa ini, akan sangat mungkin akan bergabung dengan Real Madrid jika rencana itu terlaksana.
UEFA pun akan diberi pilihan mendukung atau melawan Liga Super dan berperang dengan tim-tim terbesar di Eropa itu.
Selain Real Madrid, klub yang juga jengkel dengan penundanaan pertandingan itu adalah Alaves. Mereka terpaksa harus menghadapi Celta dalam leg kedua semifinal Copa del Rey, Rabu ini. Padahal, tiga hari sebelunya mereka telah bertanding melawan Sporting Gijon.
