TEMPO.CO, Jakarta - Tewasnya penjaga gawang Persela Lamongan, Choirul Huda, meninggalkan duka yang mendalam bagi seluruh pecinta sepakbola tanah air. Mereka pun mengusulkan agar nama penjaga gawang berusia 38 tahun itu diabadikan oleh pihak Persela.
Ucapan bela sungkawa dari seluruh belahan nusantara berdatangan di media sosial. Bahkan ada pula ucapan bela sungkawa dari negeri lain.
"Beristirahatlah dengan tenang, dari Inggris. Kabar buruk," cuit akun @BoleynOutsider yang merupakan suporter dari klub Inggris, West Ham.
Dari dalam negeri, sejumlah netizen meminta agar Persela mengabadikan nama Choirul Huda. Nama Huda diusulkan baik sebagai nama Stadion maupun mess Persela
"Kalau saya jadi Bupati Lamongan, saya akan mengubah nama stadion menjadi Choirul Huda. Wujud respect terhadap Almarhum yang setia ddengan @PerselaFC," cuit akun @NavisaAl.
"Choirul Huda di Lamongan bisa jadi nama jalan, mess pemain, stadion, terminal bus, alun2, tribun ultas atau bikinin patungnya juga boleh," cuit akun @andibachtiar.
Choirul Huda tewas pada laga Persela Lamongan kontra Semen Padang di Stadion Surajaya, Lamongan, Ahad sore 15 Oktober 2017. Huda tewas setelah berbenturan dengan rekannya sendiri, Ramon Rodrigues.
Dia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Sugiri, Lamongan. Namun nyawa Choirul Huda tak dapat diselamatkan. Penjaga gawang yang sepanjang karirnya hanya membela Persela Lamongan itu pun dinyatakan meninggal dunia pada pukul 17.15 WIB